KANALMETRO.com – Pelaksanaan Vaksinasi AstraZeneca di Sulawesi Utara (Sulut) setelah sempat dihentikan kini sudah bisa dilanjutkan lagi. Karna efek dari dampak Vaksi itu yang sempat dikeluhkan hanya masuk dalam kategori ringan yakni hanya berupa demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual, dan muntah.
“Dari audit semuanya ringan hanya efek ringan dan sembuh,” kata Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari SpA(K), Selasa (30/3/2021).
Dijelaskannya, pertimbangan keamanan suatu vaksin Corona dilihat berdasarkan tingkat atau proporsi KIPI yang tercatat. Dalam kasus di Sulut, proporsi efek samping yang tercatat lebih rendah dari pada di uji penelitian fase I sampai III.
Misalnya ada sakit kepala, sementara vaksin yang diberikan 4 ribu dosis. Sedangkan yang di sakit kepala ada 20 orang. Dibandingkan dengan fase I, II, III penelitian sama yang di Sulut masih lebih rendah.
Sementara di wilayah lain yang juga menerima vaksin AstraZeneca seperti Bali, namun tak ditemukan efek samping serius sejauh ini.
“Kesimpulannya reaksi yang dilaporkan tidak berbahaya, tidak mengancam jiwa, bersifat ringan dan sembuh sendiri. Ada yang pakai obat dan tidak, jadi program vaksinasi di Sulut itu bisa diteruskan,” katanya.(marcel)
