MANADO – 16 Tahun silam perjuangan panjang menjadi Imam Katolik dimulai. Seorang anak asal Woloan Kota Tomohon memantapkan niatnya menjadi pelayan Tuhan melalui jalan Imamat. Pastor Micky, begitu dia disapa kini. Dirinya mengisahkan perjuangan panjangnya, anak titip jadi pastor.
Berawal setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) , panggilanya mulai muncul dalam hati dan pikirannya, Micky kecil hanya tinggal bersama dengan oma dan tante serta omnya. Itu dikarenakan kedua orang tuanya merantau ke bumi Cendrawasih, dan keadaan waktu itu dirinya tidak bisa dibawa serta ke Papua. Jadilah dia dititipkan. Dalam kehidupannya dimasa kecil hingga remaja, Micky kecil sangat senang dengan seni, sehingga berbagai macam lomba seni diikutinya.
Ketika tinggal jauh dari orang tuanya, pria kelahiran 8 Juni 1990 ini semakin memperkuat panggilannya untuk menjadi seorang imam. Setelah memutuskan menjadi seorang imam, Micky memulai pembinaannya menjadi calon imam dengan masuk ke Seminari Fransiskus Xaverius Kakaskasen Tomohon.
Berbagai pergumulan, tantangan serta hambatan silih berganti datang merintangi dalam perjalanannya menjadi seorang imam. Tapi ternyata Tuhan memiliki sejuta cara agar Micky tetap teguh di jalan panggilannya.
“Tuhan betul-betul menunjukan karyanya dalam kehidupan saya,” ujar pastor yang sangat fasih berbahasa Tombulu itu.
Dirinya melanjutkan bahwa dalam tabhisan yang diterimanya Sabtu (17/4/2021) yang diberikan langsung oleh Uskup Manado Mgr Benedictus E R Untu MSC di Gereja Hati Tersuci Maria – Katedral Manado bersama tujuh rekan yang ditabhiskan sebagai imam baru. Micky pun memaknai tabhisan ini sebagai sebuah tanggung jawab mulia dan sangat besar.
“Mohon doa agar kami semua mampu menjadi imam yang benar-benar setia kepada Tuhan,” tutur Imam yang bernama lengkap Stevanus Miky Kojongian tersebut.
“Kini anak titip itu jadi Pastor,” hal ini disampaikan pastor Micky ketika mewakili para imam baru membawakan sambutan.
Ke delapan imam baru seusai ditahbiskan akan segera bertolak ke tempat tugas.
- Pastor Stevanus Micky Kojongian, Pr – Paroki St. Paulus, Palu, Sulawesi Tengah.
- Pastor Cheryl Angelo Ferdy Tanod, Pr – Paroki St. Petrus, Nulion, Luwuk Sulawesi Tengah.
- Pastor Nicholaus Jamrewav, MSC – Komda Jawa Tengah Kalimantan Selatan (persiapan studi)
- Pastor Jackry Marsiano Tamboto, MSC – Komda SulKalTim (Paroki Dumaring)
- Pastor Aloysius Sever Leftubun, MSC – Komda Maluku (Seminari Langgur)
- Pastor Yovianus Tarukan, MSC – Komda SulKalTim (Paroki Segah)
- Pastor Advento Masinda, MSC – Komda Jawa Tengah Kalsel (Paroki Mejasem)
- Pastor Petrus Katan Piran, MSC – Komda Papua
Tahbisan tahun ini masih mengikuti Protokol Kesehatan, khususnya pembatasan kehadiran. (wam)
Baca Juga : Dampingi Uskup Manado, Caroll – Wenny Tanam Kopi Arabika Mahawu