29 March 2024

//

Akong Si Penjual Sate Demi Bertahan Hidup Ditengah Pandemi

3 mins read
Akong Penjual Sate
Terus berusaha dengan menjadi Penjual Sate demi menghidupi keluarga dimasa Pandemi

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negeri ikut berdampak pada segi ekonomi, termasuk Maikel Sondakh atau dikenal dengan sapaan akrabnya Akong yang harus menjadi penjual sate demi bertahan hidup.

Bermodalkan lapak kecil yang diletakkan pada pinggir jalan dekat rumahnya, Akong pun menjajakan Sate jualannya kepada masyarakat sekitar.

Dimana usahanya bernama Sate A3E terletak di jalan Wisma Roncali, Kelurahan Paslaten Satu, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon.

Tentunya termasuk kepada kerabatnya di Media Sosial yang setiap harinya diupload pada akun Facebook milik bernama Maikel March.

Kepada Kanal Metro, Akong mengisahkan bagaimana dirinya ketika menjadi Penjual Sate.

“Saya hanya bermodal nekat demi mencari nafkah bagi keluarga, apalagi saat pandemi melanda,” kata suami tercinta dari Gladis Pua ini.

Akong yang memiliki talenta sebagai pelatih paduan suara ini mengatakan jika seharianya dia hanya bermodalkan dua kilogram daging babi untuk diolah menjadi sate.

Sate yang dijual pun dalam dua rasa, manis dan pedas.

Bersama dua putrinya, sang istri setia menemani dan memberikan semangat

Dari situ keuntungan yang diperolehnya tidak besar, yakni hanya sekitar Rp 50 ribu per hari.

“Daripada menganggur, saya harus terus berusaha apapun itu yang penting halal,” ungkap ayah dari dua orang putri ini.

Anak ketiga dari lima bersaudara ini pun mengaku kadang ada rasa duka menimpa ketika menjual sate seperti hujan deras, banyaknya acara suka di sekitar rumah dan bahkan hal lain yang menggangu aktivitasnya.

Tetapi baginya itulah bagian dari tantangan dalam kehidupan terlebih mencari nafkah demi keluarganya.

“Biarlah sedikit – sedikit, tapi ada pemasukan,”  kata Akong

Tetapi dikatakannya kadang pula berkat datang tak terduga, seperti ada kerabat yang secara tiba – tiba memesan satu jualannya dengan jumlah besar.

“Kadang ada teman yang berbaik hati menelpon pesan sate dengan jumlah besar dan uang yang diberikan pun melebihi dari itu,” tandasnya.

Memimpin masyarakat melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar ketika belum lama diangkat menjadi Pala

Belakangan Akong diangkat sebagai seorang Pala atau Kepala Lingkungan III Kelurahan Paslaten Satu.

Namun baginya itu tidak mengganggu dirinya untuk jualan sate.

“Kalau itu bagian dari pelayanan terhadap masyarakat, tinggal bagaimana bisa mengatur waktu,” kata Pala Akong, Minggu (3/10/2021).

Walau menurutnya menjadi seorang Pala kadang menyita waktu baginya, tetapi tak masalah dan dirinya bisa menikmatinya.

“Sekarang tinggal bagaimana mengatur waktu dan menikmati kepercayaan yang telah diberikan. Saya yakin Tuhan telah menyiapkan berkat bagi setiap orang, termasuk saya dan keluarga,” kata Akong dengan mata yang nampak mulai berkaca.

Sehingga dirinya pun berpesan kepada semua orang agar jangan pernah menyerah dalam menghadapi lika liku perjalanan kehidupan meski ketika masa sulit.

“Tuhan sudah siapkan segalanya, tinggal bagaimana kita mengolah apa yang ada dan diberikan pada diri masing – masing,” pungkas lelaki yang mengaku takut dengan binatang ulat bulu ini.

Penulis: Fransiskus Talokon

Latest from Same Tags