29 March 2024

/

Pegawai Unima Dilaporkan Tenggelam di Danau Tondano

2 mins read
Tenggelam Danau Tondano
Tim SAR saat hendak melakukan pencarian terhadap warga yang dilaporkan tenggelam di Danau Tondano

KANALMETRO, MINAHASA – Lelaki Firman Towoliu (44) warga Kelurahan Tataaaran Patar, Kecamatan Tondano Selatan dilaporkan hilang karena diduga tenggelam ketika sedang menyelam di Danau Tondano, Rabu (10/11/2021) tengah malam.

Atas laporan itu, terpantau langsung tim SAR dari Badan Sar Nasional (Basarnas) Manado mulai melakukan operasi pencarian terhadap korban di wilayah Kelurahan Urongo, Kecamatan Tondano Selatan, Kamis (11/11/2021) sore.

Keterangan dari sejumlah warga sekitar kepada Kanal Metro di lokasi kejadian, mengatakan bahwa pukul 22.00 Wita, korban bersama anaknya turun menyelam ke Danau Tondano.

Keduanya bermaksud untuk mencari ikan menggunakan panah atau Jubi.

Kepada sejumlah temannya saat sebelum turun menyelam, salah satu pegawai di Universitas Negeri Manado (Unima) ini mengatakan jika dirinya akan mencari ikan hanya sekitar 2 jam lamanya.

Namun ketika telah pukul 24.00 Wita, korban tak kunjung naik dari air. Tetapi cahaya senter dari korban masih sempat terlihat dari titik dirinya turun ke Danau.

Dan ternyata sudah sekitar pukul 02.00 Wita, korban tak kunjung kembali.

Beberapa rekannya mulai gelisah akan keberadaannya. Hingga hari sudah pagi, korban pun tak kunjung muncul.

Akhirnya, Kamis (11/11) kemarin pagi hal itu dilaporkan kepada Pemerintah Kelurahan Urongo dan selanjutnya di Basarnas Manado. Mendapat laporan itu, tim langsung turun ke lokasi.

Sekitar pukul 15.30 Wita, Basarnas menurunkan satu perahu karet bersama dua penyelam untuk melakukan pencarian terhadap keberadaan korban. Namun hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah Basarnas sudah berhasil mendapati keberadaan korban atau belum.

Sejumlah warga Urongo ketika dimintai keterangan mengaku jika pada sekitaran lokasi korban hilang karena tenggelam di Danau Tondano sudah sering terjadi. Bahkan warga mengatakan jika tindakan korban terbilang nekat saat menyelam diwaktu malam hari.

“Kami saja warga disini tak pernah mencari ikan dengan menggunakan Jubi dimalam hari, biasanya siang. Karena jika malam sangat berbahaya, salah satunya sulit dalam penglihatan,” kata warga.

Latest from Same Tags