KANALMETRO, MANADO – Sabtu (9/9/2023), Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD) Kota Manado memperingati perayaan World Suicide Prevention Day atau Hari Pencegahan Bunuh Diri se Dunia lewat dialog.
Dimana dialog yang digagas oleh KCBD itu dilaksanakan di kantor Dinas Pariwisata Kota Manado menghadirkan sejumlah narasumber. Seperti dr Steaven Dandel selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Manado, Fransiskus Talokon selaku Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado. Serta Joice Bukarakombang dari AJI Manado dan Klif Kindangen anggota KCBD.
“Kalau data secara angka yang dilaporkan ke Dinkes Manado sejak April hingga September 2023 ada tiga kasus bunuh diri. Tetapi menurut saya sebenarnya kalau mau ditelusuri, ada jauh lebih banyak dari itu,” kata dr Steaven Dandel.
Dalam dialog yang dipandu psikolog, Hanna Monareh, dr Steaven Dandel menjelaskan bahwa suicide atau bunuh diri seperti fenomena iceberg atau gunung es.
Karena kasus itu bukan hanya yang terlihat menggantung diri saja. Tetapi ada banyak lainnya seperti melukai diri sendiri, menabrakan diri ke kendaraan yang melaju, atau sengaja tidak mau makan bisa disebut sebagai upaya bunuh diri.
Dia mengakui itu masalah yang tidak kasat mata, karena berkaitan dengan kesehatan mental. Tetapi harus diseriusi karena sangat berbahaya, dan untuk mencegahnya, maka harus ada suatu komunitas sehingga menjadi support system bagi dan dari siapapun.
Klif Kindangen, berbagi pengalaman bagaimana dia melewati situasi yang sangat berat, dan mentalnya sakit. Itu karena mengalami perundungan hingga kekerasan fisik lantara berat tubuhnya selama bertahun – tahun.
“Untungnya saya bertemu dengan komunitas ini, saling menguatkan dan bisa melalui semua prosesnya juga menguatkan orang lain. Serta mengingatkan bahwa dia tidak sendiri, dan dia berharga, kata Klif.
Sementara itu Fransiskus Talokon mengatakan bahwa pekerja media termasuk para jurnalis yang bernaung di organisasi yang dipimpinnya itu banyak bermasalah dengan kesehatan mental karena disebabkan oleh tekanan pekerjaan.
“Belum lagi teror dan ancaman dialami karena karya jurnalistik yang dibuat, serta tak diterima satu dua kalangan membuat memperparah kondisi ini. Sebab bukan hanya satu dua orang jurnalis termasuk di Manado yang meninggal dunia karena tugas, sehingga memang perlu ada komunitas dan tempat berbagi cerita,” kata Fransiskus Talokon.
Psikolog Hanna Monareh yang juga pendiri KCBD mengatakan bahwa dalam rangka memperingati World Suicide Prevention Day, pihaknya sudah menggelar berbagai kegiatan positif.
“Mulai dari pagi sudah buat berbagai kegiatan positif termasuk membuat quote positif untuk membangun mental, sampai menggelar diskusi yang dihadiri para mahasiswa dari psikolgi UKIT, Unima dan para pekerja, termasuk jurnalis,” katanya.
Berbagai hal positif, mengemuka dalam dialog tersebut, karena para pembicara menjawab pertanyaan dan langsung memberikan dukungan agar semangat dan tidak putus asa.