KANALMETRO, PAPUA –Para fasilitator pendidikan adat yang berasal dari Region Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku, kembali ditempa. Kegiatan yang digelar di Hinekombe, Sentani, Papua itu dalam rangka menyambut sarasehan pendidikan adat yang teragenda pada Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Wilayah Adat Tabi, Jayapura, Papua.
“22-23 Oktober 2022 ini kita menggelar workshop. Kita mempersiapkan para fasilitator muda untuk mulai memfasilitasi sarasehan-sarasehan KMAN VI,” kata salah satu fasilitator workshop, Eny Setyaningsih, Sabtu (22/10/2022).
Menurutnya, workshop ini dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal saat sarasehan pendidikan adat nanti.
“Dalam sarasehan kadang-kadang orang hanya dipaksa mendengarkan. Tidak cukup ruang orang untuk menyumbang pemikiran di kegiatan itu. Kita ingin sarasehan dirancang agar orang bisa lebih leluasa memberikan pemikiran, mengungkapkan keresahan, ide dan refeleksi, sekaligus jalan yang harus ditempuh organisasi selama lima tahun ke depan,” ungkap Eny.
Workshop selama dua hari ini dipandu Serge Marti dan Eny Setyaningsih dari LifeMosaic. Sebuah lembaga mitra Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang mandatnya mendukung masyarakat adat untuk membela hak-haknya.
Diketahui, bagian dari agenda penting KMAN VI, akan digelar sejumlah sarasehan dengan topik-topik berbeda. Salah satu tema menarik adalah ‘Pendidikan Adat: Menemukan Akar, Menata Jalan Menuju Kedaulatan Kemandirian dan Martabat Masyarakat Adat untuk Memastikan Masa Depan Masyarakat Adat dan Wilayah Adat”.
Sarasehan pendidikan adat ini akan digelar di Kampung Hobong, Distrik Sentani, Jayapura, Selasa (25/10). Sebuah tempat yang indah dan mengagumkan di pesisir Danau Sentani.