SANGIHE – Siapa saja Tenaga Kesehatan (Nakes) dan non Nakes di Kabupaten Kepulauan yang akan divaksinasi Covid-19 ditahap awal datanya bakal dikirim ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Namun kini data nama yang akan divaksin masih sementara dipersiapkan.
“Kami masih terkosentrasi dalam pengusulan penerima vaksin untuk
input data ke Kemenkes RI,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Sangihe dr Handri Pasandaran, Selasa (5/1/2020).
Dijelakaskannya, nakes dan non nakes yang
bekerja di Rumah Sakit serta fasilitas kesehatan lainnya sebagai calon
penerima vaksin telah disampaikan melalui system informasi Sumber Daya
Manusia (SDM) Kementrian Kesehatan RI.
Sehingga tahapan calon penerima
vaksin akan diverifikasi dan ditetapkan dengan mengacu pada kriteria, diantaranya
dalam kondisi sehat.
“Jadi nantinya nama- nama ini akan kita daftarkan, seluruh ID-nya di
input di Kementrian termasuk kondisi kesehatan. Apakah ada riwayat hipertensi, diabetes, kolestrol atau penyakit lainnya dikirim dalam sistim informasi SDMK kemudian akan diolah di Kementrian lalu akan ada penetapan dari Menteri atau Dirjen siapa saja calon penerima vaksin gratis pada tahap pertama,” jelas Pasandaran yang juga Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Liun Kendage Tahuna ini.
Lanjutnya, vaksinasi periode pertama dikhususkan bagi nakes dan non nakes sebagai granda terdepan dalam
penanganan Covid-19 dengan tingkatan kerengganan yang tinggi. Vaksinasi sebagai proteksi mendukung pelaksanaan tugas bekerja di fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19.
“Awalnya memang hanya nakes, tapi kemudian juga bagi non nakes yang bekerja di Rumah Sakit serta fasilitas kesehatan lainnya termasuk puskesmas, poliklinik dan sebagainya,” tambahnya.
Apalagi menurutnya, semua orang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan sangat berisiko pada potensi penularan.
Baik dari pasien atau antara sesama petugas.
Buktinya hingga kini sudah sekitar 500 Nakes di seluruh Indonesia yang meninggal karena terpapar Covid. Sehingga kini
perlu melindungi nakes karena yang paling beresiko lataran berhadapan langsung degan pasien Covid-19.
Sehingga dirinya meminta masyarakat untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi ini dan tidak terprovokasi dengan berita bohong. Karena semuanya telah melalui kajian demi keselamatan bersama. (iwan)