SULUT – Aksi Walk Out atau keluar dari ruang sidang ketika sedang proses pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Protokol Kesehatan (Prokes) dilakukan Fraksi Partai Golkar (FPG), Senin (22/2/2021).
Itu berawal dari ketersinggungan Ketua (FPG) Rasky Mokodompit yang merespon pendapat dari Melky Pangemanan. Dimana menurut Pangemanan yang memasukan pandangan Fraksi hanya tiga, sedangkan dua lainnya yakni Demkorat dan FPG belum.
“Kan dari lima fraksi, tiga sudah memberikan pendapat akhir, kalau begitu lanjut saja Ketua,” kata Pangemanan.
Sontak Mokodompit mengajak semua anggota FPG yang ikut rapat secara fisik maupun virtual untuk meninggalkan ruang rapat.
“Sekarang kita keluar dari rapat ini, karena Golkar tak diperlukan lagi dalam pembahasan” tegasnya.
Kepada wartawan Mokodompit mengatakan
alasan dirinya keluar karena memandang adanya kekurangan pada Ranperda ini. Padahal dari awal kami sangat mendukung.
“Kalau kita bicara tahapan dan mekanisme, tadi sudah diluar mekanisme. Seharusnya pendapat Fraksi itu dilakukan pada rapat Paripurna. Saya melihat ada niat baik dari Ketua DPRD untuk menyatukan presepsi namun disalah artikan oleh anggota DPRD yang terhormat Melky Pangemanan. Karena seolah tidak membutuhkan Partai Golkar dengan mengatakan dari lima Fraksi, tiga sudah memberi pendapat akhirnya ke Sekretariat Dewan, 2 belum” jelas Legialator Daerah Pemilihan (Dapil) Bolmong Raya ini.
Mokodompit pun menegaskan bahwa FPG belum bisa memberi pendapat akhir karena masih banyak kelemahan dalam Ranperda ini. Namun kedepan FPG akan tetap ikut tahapan pembuatan Ranperda ini.(rio)