19 April 2024

/

Pedagang Pasar Tomohon Komitmen Tak Jual Satwa Liar

3 mins read
Deklarasi bersama Yayasan SYI Sulut dan pedagang yaki Pasar Tomohon

TOMOHON – Pedagang Pasar Beriman Tomohon menyatakan komitmen tidak lagi melakukan penjualan terhadap satwa liar dilindungi, melainkan siap melestarikannya. Hal itu dibuktikan lewat deklarasi bersama Bekeng Sulut Bangga Nyanda Jual dan Konsumsi Satwa Liar yang kian terancam dan perlu dilindungi agar tak punah, Selasa (11/5/2021).

Deklarasi itupun ditandai dengan penandatanganan komitmen sebagai pernyataanbersama antara Pemerintah Daerah, Kepolisian Daerah, HPI, LSM hingga pedagang yaki Pasar Tomohon. Pihak Pemerinthah Daerah dalam hal ini Pemkot Tomohon diwakili Asisten II bidang Perekonomian Setdakot yang juga menjabat Plt Direktur PD Pasar Enos Pontororing pun memberikan apresiasi atas hal tersebut.

”Pemerintah dan masyarakat Tomohon harus bangga karena para pedagang sudah berkomitmen untuk tidak menjual Satwa liar dilindungi dan terancam punah. Pasar Tomohon sudah dikenal diseluruh dunia tetapi negatif. Oleh karena itu saat ini adalah momen untuk menunjukkan bahwa Pasar Tomohon terlebih para pedagang telah mendukung upaya pelestarian satwa,” jelas Pontororing.

Upaya untuk memeningkatkan kesadaran pedagang pasar ini sudah berlangsung beberapa bulan oleh Yayasan Selamatkan Yaki Indonesia (SYI) dengan mengadakan pendekatan secara personal. Termasuk kepada para pedagang Yaki di Pasar Tomohon dengan cara mengedukasi tentang satwa liar diindungi dan yang sudah terancam punah.

Penandatanganan deklarasi Bekeng Sulut Bangga nyanda jual dan Konsumsi satwa liar terancam dan dilindungi bersama pedagang yaki Pasar Tomohon

“Hal ini merupakan tindak lanjut dari Lokakarya bersama Instansi terkait lewat Strategi Mitigasi perdagangan satwa liar. Deklarasi bersama ini merupakan salah satu langkah kongkret dari pedagang pasar beriman Tomohon untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa ada hal positif yang dilakukan untuk mendukung pelestarian alam,” Yunita Siwi ketua Yayasan SYI Sulut.

Roy Nangka salah satu pedagang yang sangat antusias dalam mendukung kegiatan ini menjadi ujung tombak dari pedagang yang akhirnya melahirkan komitmen bersama. Karena Sulut merupakan jalur terakhir dalam jaringan perdagangan satwa liar di Sulawesi. Akibatnya adalah penurunan populasi satwa khas Sulawesi.

“Dengan adanya komitmen bersama ini maka diharapkan kerja sama yang terjalin akan mampu menekan ancaman bagi satwa liar pada umumnya. Tentunya juga mampu membangun rasa bangga dari masyarakat Sulut terhadap satwa liar yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan manusia dan keseimbangan alam,” harapnya.

Hadir bersama dengan pedagang dari Polda Sulawesi utara lewat Kasubdit Tipiter Kompol Feri Renaldo Sitorus SIK MH, Plt Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara Rima Christy, Duta Yaki Indonesia Dra Khouni Lomban Rawung MSi, Dinas pariwisata Tomohon, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Kesehatan Kota Tomohon, Himpunan Pramuwisata Indonesia dan Yayasan Selamatkan Yaki Indonesia sebagai penyelenggaranya. (Wan)

Baca Juga : Istilah Pasar Ekstrim Akan Dihilangkan

Latest from Same Tags