KANALMETRO, SANGIHE – Kematian Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Sangihe Helmut Hontong belakangan menjadi ramai terkait penyebab hingga dirinya menjemput ajal di pesawat dalam perjalanan dari Bali ke Manado dengan transit di Makasar.
Pihak keluarga pun angkat bicara ketika ditemui Kanal Metro di rumah duka, rumah Dinas Wabup Sangihe, Sabtu (12/6/2021).
Erdawati Greina Simon selaku ponakan Hotong menjelaskan jika pihak keluarga telah menyatakan penolakan untuk dilakukan otopsi terhadap jasad Wabup Sangihe ini.
“Almarhum memiliki penyakit Diabetes Melitus. Tapi setiap kali cek up hasil glukosanya itu tidak terlalu tinggi. Terkahir di bulan Februari di cek up di Rumah Sakit Gatot Subroto hasilnya normal,” jelasnya.
Bahkan karena diketahui memiliki riwayat penyakit, maka ajudannya terus menyiapkan obat bagi almarhum. Dan itupun selalu dibawa ketika almarhum akan kemana saja.
Pihak keluarga pun menyatakan kematian Hontong merupakan rencana Tuhan yang telah diamini. Sehingga telah ikhlas dan menerima kematian itu.
“Kalau pun dilakukan otopsi, apa almarhum boleh kembali hidup? Tetap juga tidak akan merubah kedaulatan Tuhan. Inilah jalan Tuhan untuk almarhum dan itu telah membawa kemenangan baginya,” tambahnya.
Ditanyai soal apakah sebelum meninggal dunia, almarhum sempat memberikan tanda – tanda. Ditegaskannya tidak.
Namun sebelumnya sempat menanyakan lewat pesan Whatsapp soal proposal masyarakat dari kecamatan yang sempat dikumpulkannya guna mensejahterahkan rakyat di Kabupaten berbatasan dengan Negara Filipina ini.
Selain itu dijelaskannya jika pihak keluarga mendapat informasi soal kematian Hontong yang juga mantan legislator DPRD Sangihe ini dari ajudan melalui telepon.
Dimana ajudan menjelaskan jika almarhum sempat mengeluhkan tenggorokannya sakit dan minta air minum. Setelah diberikan, tiba-tiba batuk serta keluar darah dari hidung dan mulut.
“Prosesnya sangat cepat sekali,” jelas Simon. (iwan)