23 April 2024

Aktivis Perlindungan Anak di Tomohon Dilatih

2 mins read
Aktivis Perlindungan Anak Tomohon
Pelatihan bagi aktivis perlindungan anak di Tomohon.

KANALMETRO, TOMOHON – Sejumlah aktivis perlindungan anak di Kota Tomohon dilatih lewat Pelatihan Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) selama dua hari mulai Kamis (12/8/2021) di aula Rudis Walikota.

Dimana para peserta pelatihan itu merupakan aktivis perlindungan anak dari seluruh Kelurahan di Kota Tomohon.

Asisten II Setdakot Tomohon Enos Pontororing mengatakan PATBM di Kota Bungan ini sangat aktif dalam menjalankan tugas layanan respon cepat guna mencegah dan menanggapi kekerasan terhadap anak sekalipun dimasa pandemi covid-19.

“Hingga saat ini terdapat 164 aktivis PATBM yang tersebar di 44 Kelurahan pada Lima Kecamatan di Tomohon,” kata Pontororing ketika membacakan sambutan Walikota Caroll Senduk.

Dikatakannya,  PATBM selalu melibatkan masyarakat dalam menjalankan tugasnya agar anak-anak dapat terlindungi.

“Ada tujuh risiko utama pada anak saat masa pandemi, yakni kehilangan orangtua karena terpapar covid-19, orangtua kehilangan mata pencaharian, sulit mengakses layanan pendidikan berkualitas, rentan mendapat kekerasan dan eksploitasi, sulit mengakses layanan kesehatan dasar, tinggal di kawasan rawan bencana serta terbatasnya dukungan bagi anak berkebutuhan khusus,” jelas Pontororing.

Oleh karena itu harus tetap memastikan bahwa berbagai upaya pencegahan hingga penanganannya dapat dilakukan agar mencegah anak menjadi korban.

Apalagi menurutnya anak merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis dan sebagai pewaris bangsa memikul tanggungjawab besar.  

Maka negara harus menjamin, melindungi anak serta hak-haknya agar dapat tumbuh, berkembang maupun berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.

Terlebih mendapat perlindungan dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya.

Karena menurut Pontororing, angka kekerasan anak di Tomohon masih tinggi sehingga menjadi tantangan bagi instansi terkait.

Sehingga dirinya mengajak semua unsur sampai tingkat pemerintahan terbawah yaitu kelurahan untuk menyelesaikan masalah kekerasan pada anak yang terjadi.

Bahkan melakukan hal – hal bagaimana penerapan perlindungan, upaya mencegah kekerasan serta menanggapi kekerasan terhadap anak.

Dirinya pun berharap peserta pelatihan akan mampu mengenali, menelaah dan mengambil inisiatif dalam memecahkan permasalahan kekerasan terhadap anak yang ada di lingkungannya secara mandiri.

Nara sumber dalam pelatihan itu Pdt Marcel Meruntu STh selaku Fasilitator Provinsi Sulut, Inggrid Senduk Fasilitator Kota Tomohon serta pemerhati anak Pnt Octavian Maikel Mait.

Pelatihan itu juga dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Tomohon dr John Lumopa.

Latest from Same Tags