19 April 2024

/

Lokasi Wisata di Tomohon Bisa Beroperasi Dengan Pembatasan

3 mins read
Air Panas Lahendong
Walikota meninjau lokasi Air Panas Lahendong yang merupakan salah satu potensi pariwsata di Tomohon.

KANALMETRO, TOMOHON – Setelah sempat ditutup, kini lokasi wisata di Kota Tomohon sudah bisa beroperasi lagi tapi dengan pembatasan.

Lokasi wisata di Tomohon diijinkan untuk beroperasi setelah dikeluarkan surat edaran Pemerintah Kota terkait hal tersebut yang ditanda tangani Sekeretaris Daerah Kota (Sekdakot) Edwin Roring.

Walikota Caroll Senduk kepada wartawan, Rabu (25/8/2021) menjelaskan bahwa dalam surat edaran itu ada beberapa catatan yang harus dipenuhi pihak pengelolah.

Seperti setiap pelaku pariwisata wajib mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Diantaranya pembatasan pengunjung yakni 50 persen dari kapasitas.

Sementara untuk jam operasionalnya yakni dibatasi sampai 20.00 Wita atau jam delapan malam.

Sedangkan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tomohon Toar Pandeirot mengatakan jika edaran itu dikeluarkan setelah Pemkot bersama Stakeholder telah mengadakan rapat.

Dimana pihak stakeholder dalam rapat itu diwakili asosiasi pengelola destinasi Pariwisata Tomohon.

Pembahasan dalam rapat itu terkait aspirasi mereka akibat dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Pembatasan jumlah pengunjung berdasarkan instruksi Kementerian Dalam Negeri nomor 37 tentang objek wisata bisa dibuka dengan kapasitas 50%,” jelas Pandeirot.

Pengamat Pariwisata Sulut Prof Winda Mingkid mengatakan bahwa melihat kondisi saat ini, wisatawan lokal menjadi tulang punggung pelaku industri pariwisata dalam menggerakkan roda ekonomi.

Hal itu karena melihat sejumlah pembatasan ketat, termasuk peluang industri Pariwsata bisa bertahan lama dalam situasi ini.

“Saya yakin turis lokal akan banyak berperan dalam keadaan pandemi. Selama ini Sulut pada umumnya terlalu fokus pada turis mancanegara dan domestik sehingga melupakan aset lokal yang sebenarnya kita miliki,” kata Mingkid.

Apalagi menurutnya Orang Manado (Sulut secara keseluruhan, red) sejak dulu senang berwisata.

Sehingga seharusnya masa pendemi ini memberikan kesempatan emas bagi para pelaku bisnis Pariwisata di Sulut untuk mempromosikan dan mengajak turis lokal.

“Daripada ketidakpastian untuk mereka harus berwisata keluar Sulut, lebih baik kita ambil kesempatan ini,” lanjut penyandang Nona Manado 1990 ini.

Nah dalam situasi pandemi saat ini terdapat perubahan arah, dimana yang dikejar bukan lagi kuantitas melainkan kualitas pariwisata.

Lantas kira-kira apa yang perlu dimaksimalkan oleh pelaku industri Pariwisata.

Termasuk apa yang perlu dipahami para wisatawan.

“Quality tourism artinya standard Pariwisata yang diutamakan bukan lagi jumlah. Melainkan bagaimana seorang wisatawan merasa puas setelah melakukan perjalanan wisata,” tukasnya.

Apabila wisatawan puas, maka dipastikan akan kembali lagi.

Bahkan tidak akan segan-segan untuk berkontribusi terhadap destinasi wisata yang dikunjunginya ketika ada kepuasan.

Latest from Same Tags