KANALMETRO, MINAHASA – Selang bulan Januari hingga Agustus tahun 2021, di Kabupaten Minahasa telah terjadi 30 kejadian bencana alam.
Dari data yang diperoleh di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa menyebutkan bahwa dari 30 kejadian bencana alam dalam tahun 2021, terbanyak adalah tanah longsor sebanyak 13.
Selanjutnya diikuti oleh gelombang pasang ada delapan kejadian, empat banjir, tiga pohon tumbang serta dua angin kencang.
Kejadian – kejadian itu tersebar pada Kecamatan Pineleng, Tombariri, Kakas Barat, Tondano Utara, Tombulu dan Kombi.

Bencana itu mengakibatkan terjadinya kerusakan pada lima talud, satu jalan desa, satu gedung Gereja terendam air, jalan tertutup material longsor, kerusakan talud serta rumah terendam dan tergenang air.
Hal itupun berdampak pada kerusakan rumah warga, dengan rincian 18 rusak ringan, tujuh rusak sedang serta tiga rusak berat.
Sedangkan untuk warga yang terdampak sebanyak 374 Kepala Keluarga serta 233 Jiwa.
Namun dari data tersebut tidak ada warga yang mengalami korban jiwa karena bencana alam di Minahasa.

Penyebab terjadinya bencana lama di Kabupaten Minahasa karena curah hujan tinggi, angin kencang serta cuaca ekstrim.
Kepala Bidang Tanggap Darurat BPBD Minahasa Marthen Wagey menghimbau agar berhati hati disaat musim penghujan seperti sekarang.
Karena beberapa kecamatan di Minahasa berpotensi akan terjadinya bencana tanah longsor, banjir serta pohon tumbang.

Terlebih kepada para penegendara kendaraan diharapkan untuk berhati hati di musik penghujan ketika melintas di wilayah Kabupaten Minahasa, apalagi pada daerah rawan bencana.
“Kami menghimbau kepada pengedara agar lebih berhati – hati saat melintas di ruas ruas jalan yang memiliki tebing curam karena bisa berpotensi longsor,” kata Wagey, Rabu (15/9/2021). (kelly)