29 March 2024

//

Berburu Takjil di Bazar Ramadhan Masjid Al Mujahidin Tomohon

4 mins read
Takjil Ramadhan Tomohon
Bazar Ramadhan Masjid Al Mujahidin Tomohon menyiapan beragam jenis Takjil untuk para peminat yang hendak berbuka puasa (km-walilan)

KANALMETRO, TOMOHON – Takjil merupakan salah satu yang paling dicari ketika menjelang berbuka Puasa pada bulan Ramadhan, tak terkecuali warga Muslim di Kota Tomohon.

Dan lokasi yang sering menjadi tempat jualan beragam Takjil di Kota Tomohon ketika bulan Ramadhan, yakni pada depan pintu Masjid Al Mujahidin, Kelurahan Matani III.

Berbagai macam menu Takjil pun tersaji di lokasi tersebut. Mulai dari kue basah yang tradisional maupun modern. Sebut saja Panada, Lalampa, Risol, Susen, Onde-onde, Lapis dan lampu-lampu yang merupakan kue khas bulan Ramadhan serta aneka gorengan.

Ada pula berbagai jenis minuman untuk menyegarkan tubuh dan melepas dahaga saat berbuka puasa, seperti  buah segar, salad, kelapa muda, pisang ijo dan kolak kacang ijo.

Para penjual yang juga umat Muslim di Kota Tomohon ini mulai menjajakan dagangannya sekitar 14.00 Wita. Dan bazar Takjil ini akada hingga beberapa menit jelang Maghrib.

Beragam menu tersaji pada Bazar Ramadhan di Masjid Al Mujahidin Tomohon (km-wailan)

Soal harga pastinya tak akan banyak mengeluarkan uang dari saku. Karena Takjil disitu hanya sekitaran Rp 2 ribu hingga Rp 2500 untuk jenis berbagai jenis kue.

Sedangkan buah, salad, pisang ijo, kacang ijo dan puding hargnya tergantung jenis dan ukuran kemasan. Mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.

Dan ternyata ada menu yang bisa mengeyangkan perut usai berbuka puasa, seperti ikan, sayur, ayam dan daging telah dimasak dengan berbagai cita rasa.

Tak heran ketika menjelang waktunya berbuka puasa, gerbang masuk Masjid Al Mujahidin Tomohon mulai didapati umat Muslim untuk berburu Takjil.

“Kalau kami dari MTS menyiapkan sendiri untuk setiap kue, makanan dan minuman yang ada. Insyaallah bisa membagi waktu meskipun ditengah kesibukan sehari-hari. Namun tetap bisa menjalankan puasa sekaligus menyediakan jualan,” kata Cintia Dewiyani, guru kepala di MTS Al Mujahidin.

Diakuinya juga bahwa berpuasa ditengah pandemi berbeda dengan sebelumnya. Apalagi dengan adanya sejumlah pembatasan.

“Alhamdulilah minggu lalu jualan kami sudah melalui tes uji lab dan hasilnya baik karena tidak mengandung pewarna buatan dan zat berbahaya lainnya,” tukas wanita berhijab hitam sembari melayani pembeli.

Sri Rahayu Ningsih selaku koordinator Majelis Ta’lim Muslimat menambahkan bahwa untuk bazar tahun ini tidak dibagi jadwal yang bertugas menjaga seperti biasanya.

“Karena ditengah pembatasan dan tidak bisa terlalu banyak orang, jadi kami dibawah arahan ketua MTM Hj Siti Andayani untuk mengatur siapa yang menjaga jualan,” kata Sri.

Karena ada juga yang bertugas untuk membantu mempersiapkan buka puasa di dalam kompleks Masjid. Ada pula yang hanya menitipkan jualannya dan hal itu bisa membantu ekonomi bagi para penjual.

Warga non Muslim juga sering membeli Takjil di kompleks Masjid Al Mujahidi Tomohon (km-wailan)

“Pembelinya tidak hanya dari kalangan Muslim saja. Karena ada warga yang non Muslim suka membeli Takjil yang kami jual,” tambahnya.

Dan untuk jualan yang tidak habis, biasanya dimanfaatkan untuk buka puasa bagi para musafir. Atau juga bagi mereka yang sedang bertugas di Masjid.

Karena sesuai arahan dari pihak Masjid jika saat waktunya Sholat maka aktivitas berjualan harus dihentikan meski tak habis.

“Biasanya setelah beres – beres kami para ibu juga harus mengurus rumah tangga selepas Taraweh. Alhamdulilah meski dintengah pandemi sampai saat ini puasa masih lancar, intinya kalau niatan kita baik pasti akan diringankan,” harapnya.

Latest from Same Tags