KANALMETRO, TOMOHON – Kini status Gunung Lokon yang ada di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi waspada.
Dikarenakan dalam status waspada, maka warga yang ada pada sekitaran 1,5 Kilometer (Km) dari kawah Tompaluan Gunung Lokon dilarang untuk beraktivitas.
Bahkan, Rabu (14/6/2023) terpantau jika Gunung Api Lokon mengeluarkanasap putih tingginya sekitar 50 samapai 400 meter di atas puncak kawah.
“Kemungkinan karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini,” kata Mohamad Isroh selaku pengamat gunung berapi Trampil di Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu.
Dia juga menjelaskan bahwa dari data yang dikumpulkan pihaknya bahwa kondisi itu masih cukup normal. Namun terjadi tremor yang terus menerus. Awal hembusannya sejak Selasa (13/6/2023) sore.
“Sejak 2015 sampai saat ini sudah terjadi kisaran 20 ribuan aktivitas gempa vulkanik tetapi tidak ada letusan. Jadi ini kemungkinan akumulasi dari aktivitas seismik sebelumnya,” jelas Dia.
Isroh juga mengatakan bahwa aktivitas kegempaan dan ditambah mungkin intensitas hujan yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan keluarnya asap. Dan hal itu merupakan reaksi kimia yang terjadi di tubuh gunung.
“Pemukiman warga masih relatif aman, tapi tidak diperbolehkan adanya aktivitas diradius 1,5 Km, apalagi pendakian. Karena ditakutkan adanya gempa freatik akibat reaksi kimia antara air dan magma yang ada di kawah gunung,” pungkas Dia.
Sementara itu Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon, Hengkie Supit menjelaskan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Pusdalops Nasional, Provinsi, Pos Pengamatan Gunung Api hingga pemerintah kelurahan setempat.
Namun Dia menghimbau agar masyarakat tetap tetang dan tidak perlu panik serta tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa. Tetapi harus tetap waspada dan terus memantau informasi terkini dari pemerintah. (Wailan)