KANALMETRO, MANADO – Lelaki DP alias Darius yang merupakan terduga pelaku pembunuhan terhadap anak tiri, dilaporkan telah meninggal dunia.
Darius dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Manado, Selasa 30 April 2024 malam. Sebelum meninggal dunia, terduga pelaku pembunuhan anak tiri itu sedang menjalani proses hukum di Polresta Manado.
Namun dikarenakan sakit, oleh Polresta Manado membawanya ke Rumah Sakit untuk mendapat perawatan medis.
“Sebelumnya mengeluh sakit kepala dan sesak napas, sehingga di bawa ke rumah sakit untuk dirawat. Sempat menjalani rawat inap sebelum meninggal,” kata Kapolresta Manado, Kombes Pol Julianto P Sirait SIK melalui Kasat Reskrim, Kompol May Diana Sitepu SIK dalam jumpa pers, Kamis 2 Mei 2024 di Polresta.
Dia juga menjelaskan bahwa ketika mendapat perawatan medis, Darius sempat menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Namun sekitar pukul sekitar pukul 19.00 Wita kondisinya mmemburuk dan dinyatakan meninggal dunia.
“Pihak keluarga telah menyaksikan langsung kondisi dan keadaan almarhum saat berada di Rumah Sakit,” tukas Dia.
Selain itu Dia menjelaskan bahwa Darius telah dimakamkan pada lahan pemakaman Pemkot Manado di Kelurahan Kima Atas, Kecamatan Mapanget, Rabu 1 Mei 2024.
Sekedar diketahui, dalam pengungkapan kasus dengan terduga pelaku Darius, pihak kepolisian memastikan jika kerangka manusia anak perempuan yang ditemukan di Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sabtu 13 April 2024 merupakan korban.
Dimana sebelumnya pula perempuan M yang merupakan ibu kandung korban dan suami terduga pelaku melapor dugaan kasus penganiayaan, 5 Maret 2024. Termasuk melaporkan soal keberadaan anaknya berusia remaja yang menghilang dari rumah mereka di Kecamatan Paal Dua, Manado.
Polisi pun langsung melakukan penyelidikan, terkait pula dengan menghilangnya korban dari salah satu perumahan di Desa Tateli, Kecamatan Mandolang. Dan sekitar sebulan lebih, ada laporan warga di Polsek Pineleng terkait penemuan kerangka manusia di Desa Koha.
Tim Resmob dan Inafis Polresta Manado bekerja sama dengan rumah sakit Bhayangkara melakukan otopsi terhadap kerangka manusia tersebut. Dan diketahui berjenis kelamin perempuan.
Selain itu korban sempat ditebas menggunakan parang oleh terduga pelaku sebanyak tiga kali di bagian leher hingga meninggal dunia. Selanjutnya korban dibiarkan saja di lokasi kejadian.
Terduga pelaku diamankan ketika hendak melarikan diri ke Sitaro, Senin 15 April 2024.
Reporter: Roni Sepang
Editor: Fransiskus Talokon