KANALMETRO, SANGIHE – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Sangihe melaksanakan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat).
Operasi ini bertujuan menciptakan situasi kondusif, menjaga ketertiban dan keamanan, serta menanggulangi berbagai bentuk penyakit masyarakat di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Operasi Pekat yang dimulai sejak awal Agustus ini menyasar berbagai aktivitas yang dianggap meresahkan masyarakat, seperti peredaran minuman keras, perjudian, sabung ayam, dan tindakan kriminal lainnya.
Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Abdul Kholik SIK menjelaskan dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat, 16 Agustus 2024, bahwa operasi ini telah membuahkan hasil signifikan.
“Operasi Pekat Samrat 2024, yang berlangsung sejak 5 Agustus hingga akhir bulan ini di Polres Sangihe menargetkan segala bentuk perbuatan yang menjadi keluhan dan keresahan masyarakat,” kata Kapolres Sangihe.
Hal itu mulai dari pencurian, pencurian kendaraan bermotor, peredaran minuman keras, prostitusi, hingga penggunaan knalpot brong yang mengganggu ketertiban umum.
Dalam operasi ini, Polres Kepulauan Sangihe berhasil mengamankan barang bukti berupa ratusan liter minuman keras dalam berbagai kemasan, puluhan sepeda motor, ratusan knalpot brong, serta ayam hasil judi sabung ayam.
Selanjutnya sebanyak 14 unit sepeda motor yang ditinggalkan pelaku sabung ayam juga berhasil disita dan akan ditelusuri lebih lanjut melalui sistem registrasi online kendaraan bermotor.
Kapolres Sangihe juga menyampaikan bahwa operasi ini akan terus berlangsung hingga malam pergantian tahun dan perayaan Natal. Dia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memberantas penyakit masyarakat guna menciptakan wilayah yang aman, tertib, dan damai, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2024.
“Momentum peringatan kemerdekaan ini menjadi saat yang tepat bagi kita semua, khususnya masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe, untuk bersatu memberantas penyakit masyarakat,” tambah Dia.
Karena Polres Sangihe akan terus intensif melaksanakan penertiban, khususnya terhadap penggunaan knalpot brong yang seringkali digunakan oleh remaja dan anak-anak sekolah,” tutupnya.
Sebagai bagian dari edukasi, knalpot-knalpot brong yang disita tidak akan dimusnahkan. Melainkan akan dijadikan menara knalpot sebagai simbol pembelajaran bagi masyarakat, khususnya generasi muda agar lebih tertib dan taat aturan dalam berkendara.
Editor: Fransiskus Talokon