KANALMETRO – CEO PT Inerco Global International, Hendrik Kawilarang Luntungan atau yang lebih dikenal dengan HKL menandatangani kerjasama operasi strategis untuk pabrik pipa seamless pertama di Asia Tenggara.
Penandatanganan itu dilakukan oleh HKL bersama CEO PT Artas Energi Petrogas (Indonesia Seamless Tube) Jose Antonio Reyes. Dimana proyek yang berlokasi di kompleks Krakatau Steel Industry, Cilegon, Banten ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 5 triliun.
“Proyek ini sangat penting, mengingat kebutuhan pipa baja seamless dalam industri migas Indonesia yang mencapai 500 ribu ton per tahun,” kata HKL.
Selama ini, Indonesia masih harus mengimpor pipa baja dengan nilai mencapai Rp 15 triliun per tahun. Dengan beroperasinya pabrik ini, diharapkan terjadi penghematan devisa negara yang signifikan.’
“Pabrik pipa baja seamless ini sejalan dengan visi hilirisasi yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi, dimana Indonesia diharapkan bisa menjadi negara industri dengan nilai tambah yang berputar di dalam negeri,” ujar HKL.
PT Artas Energi Petrogas sendiri memiliki kapasitas produksi sebesar 250 ribu ton per tahun. Namun, saat ini, nilai TKDN (tingkat komponen dalam negeri) pabrik ini masih berada pada kisaran 43-50% karena bahan baku yang masih harus diimpor.
HKL menambahkan kerjasama ini akan terus berlanjut dengan rencana membangun pabrik steel maker sendiri di Indonesia. Targetnya mencapai nilai TKDN hingga 95 persen.
HKL sendiri dikenal sebagai pengusaha pejuang yang memiliki visi besar mewujudkan kemandirian Indonesia dari bahan baku impor. Hal ini tercermin dalam karya tulisnya berjudul ‘Pelabuhan Bitung dan Kedaulatan Baja Indonesia’ yang menjadi cerminan tekadnya untuk memajukan industri baja nasional.