KANALMETRO, SANGIHE – Kabupaten Kepulauan Sangihe mencatatkan sekitar 18 ribu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi salah satu tulang punggung ekonomi daerah. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sonny Kapal, Jumat 29 November 2024.
Menurut Dia, UMKM memiliki kontribusi besar tidak hanya dalam menyerap tenaga kerja tetapi juga dalam menyumbang devisa bagi negara.
“Di Indonesia, tercatat ada sekitar 65,4 juta UMKM. Sementara di Sangihe, berdasarkan data terakhir bersama Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pelaku UMKM mencapai kisaran 18 ribu,” jelas Dia.
Sebagian besar pelaku UMKM di Sangihe merupakan usaha rumah tangga atau home industri. Mereka memulai usaha kecil-kecilan dari rumah, kemudian berkembang hingga mampu menyerap tenaga kerja. Hal ini dinilai dapat membantu mengurangi angka pengangguran di daerah.
“Dari usaha yang awalnya pas-pasan, mereka bisa berkembang dan menciptakan pendapatan yang stabil. Bahkan jika terus maju, mereka dapat memberikan kontribusi lebih besar dengan membayar retribusi dan pajak. Ini tentu membantu perekonomian daerah dan negara,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. “UMKM bukan hanya menjadi bagian dari ekonomi keluarga, tetapi juga memberikan sumbangsih signifikan bagi kemajuan ekonomi daerah, bangsa, dan negara,” tuturnya.
Keberadaan UMKM di Sangihe diharapkan dapat terus berkembang dengan dukungan pemerintah daerah. Selain membantu perekonomian keluarga, UMKM juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi di tengah masyarakat, sekaligus meningkatkan daya saing daerah dalam sektor ekonomi.