KANALMETRO, TOMOHON – Sejumlah warga diduga mengalami keracunan usai menghadiri resepsi pernikahan di Kelurahan Matani Satu, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, pada Rabu 5 Maret 2025 malam. Ketika mengalami gejala dugaan keracunan, mereka langsung memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat.
Menurut laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Kota Tomohon, investigasi dari Bidang P2P mengungkapkan bahwa sekitar 500 undangan menghadiri pesta pernikahan tersebut. Makanan yang dihidangkan meliputi capcay, bihun goreng, asam manis, dan salad.
“Setelah mengkonsumsi makanan di resepsi pernikahan tersebut sejumlah warga mengeluh BAB cair, muntah, panas dingin, sesak napas, nyeri perut karena dugaan keracunan,” ujar Kepala Dinkes Tomohon, dr Jhon Lumopa, Jumat 7 Maret 2025.
Diketahui Vendor atau penyedia makanan katering dalam resepsi tersebut berasal dari tiga tempat terpisah, yaitu satu dari Manado dan dua dari Tomohon.
“Menurut informasi yang didapat dari pasien bahwa mereka makan dari katering yang disediakan dari vendor Manado. Untuk para korban yang terdata saat ini yaitu 15 orang di RS Gunung Maria, 8 masih dalam observasi. 1 orang di RSUD Anugerah dan 1 lagi sudah rawat jalan. Ada juga di rumah sakit lain tetapi kami belum menerima datanya masih dalam tahap pengumpulan,” jelas dr Jhon Lumopa.
Dia pun mengatakan jika saat mendapat laporan kejadian tersebut, pihaknya langsung mengambil langkah-langkah untuk menyelidiki insiden ini.
“Melalui Bidang Kesmas untuk menginvestigasi pihak penyedia katering dan pemeriksaan sampel makanan. Apalagi ada vendor dari luar Tomohon, sehingga kami berkoordinasi dengan Dinkes Manado untuk penelusuran lebih lanjut,” jelas Dia.
Para pasien yang diduga keracunan akan dirawat hingga pulih. Dan setiap rumah sakit di Tomohon sudah berkoordinasi untuk selalu memberikan laporan perkembangan pasien.
Sementara itu Lurah Matani Satu, Erik Kalengkongan menjelaskan untuk yang terdata diduga menjadi korban saat ini dirawat di rumah sakit di Tomohon. Namun ada juga yang di luar Tomohon seperti Manado, Minahasa Selatan, dan dirawat di rumah masing-masing.
“Ada sekitar kurang lebih 50 orang yang mengeluhkan sakit perut dan diare, mereka memeriksakan diri ke Rumah sakit terdekat, kesemua itu hadir di acara resepsi pada Rabu malam. Setelah mulai meluas, kami mendapat informasi dari beberapa warga lainnya juga dengan keluhan yang sama. Ada juga warga Matani 1 serta diluar itu, termasuk bukan dari Tomohon,” jelas Erik Kalengkongan.
Untuk saat ini pihaknya juga mendata terkait warga yang hadir di resepsi tersebut yang mengalami keluhan serupa. Selain itu sudah mengarahkan keluarga melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.
Reporter: Wailan Montong
Editor: Roni Sepang