KANALMETRO, MINAHASA – Ternyata pelaku pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank Negara Indonesia (BNI) di Kelurahan Kakaskasen Satu, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Selasa 1 April 2025 dini hari gagal mengambil uang yang ada dalam mesin tersebut.
Pihak BNI juga memastikan jika uang dari nasabah tetap aman. Karena nasabah tidak mengalami kerugian atas kejadian pembobolan mesin ATM milik BNI di depan Gereja Katolik Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Tomohon.
“Para pelaku gagal mengambil uang yang ada dalam ATM tersebut. Kejadian ini juga tidak merugikan dana nasabah,” kata Pemimpin BNI Wilayah 11 dalam keterangan persnya, Lodewyck ZS Pattihahuan.
Dia juga mengatakan, pasca kejadian dan mengetahui peristiwa tersebut pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian untuk mengusutnya.
Namun atas kejadian itu, ATM tersebut tidak bisa dioperasikan. Dan pihak BNI segera melakukan perbaikan serta peningkatan keamanan demi kenyamanan nasabah.
“Pelayanan untuk sementara tetap dapat diperoleh dari mesin – mesin ATM BNI terdekat lainnya yaitu yang ada di SPBU Kakaskasen II, melalui Agen46 terdekat dan juga menggunakan fasilitas digital banking lewat Wondr by BNI untuk kemudahan bertransaksi,” tambah Dia.
Lodewyck ZS Pattihahuan juga mengatakan jika BNI senantiasa berkomitmen penuh menjaga keamanan dan kenyamanan layanan perbankan bagi seluruh nasabah.
Sekedar diketahui sebelumnya diberitakan jika kejadian pembobolan mesin ATM itu sempat menghebohkan warga Tomohon dan sekitarnya, termasuk melalui berbagai media sosial (Medsos).
Saat beraksi para pelaku diduga menggunakan mesin las untuk merusak mesin ATM. Karena disekitar lokasi kejadian didapati tabung gas yang diduga digunakan untuk mesin las guna merusak bagian luar mesin.
Pihak Polres Tomohon pun menyatakan setelah mendapat informasi atas kejadian itu langsung melakukan penyelidikan. Diantaranya melakukan pengumpulan sejumlah bukti dan keterangan dari para saksi.
Sedangkan pihak BNI Tomohon menyatakan kejadian seperti itu baru pertama kali terjadi di Kota Bunga ini.
Reporter: Wailan Montong
Editor: Fransiskus Talokon