MANADO – Akibat terdampak pandemi Covid-19, maka sekitar 24 ribu orang menambah angka pengangguran di Sulut.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Norma Regar mengatakan bahwa berkurangnya jam kerja adalah dampak Covid-19 yang paling banyak dirasakan penduduk usia kerja yakni sebanyak 234,82 ribu orang atau sebesar 81,64 persen.
“Jumlah pengangguran karena dampak Covid-19 sebanyak 24,92 ribu orang atau sekitar 27,61 persen. Itu termasuk dalam total pengangguran di Sulut sebanyak 90,25 ribu orang,” tukas Norma.
Dijelaskannya, dari penduduk usia kerja yang mencapai 1,93 juta orang. Terdapat 287,64 ribu orang yang terdampak Covid-19 atau 14,89 persen. Secara total, jumlah laki-laki yang terdampak Covid-19 lebih besar hampir 1,7 kali lipat dibandingkan perempuan.
“Penduduk usia kerja yang terdampak di perkotaan sebesar 17,43 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan yakni 12,25 persen,” tambahnya.
Sedangkan penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 tersebut, menurut Norma dikelompokkan menjadi empat komponen yaitu penganggur. Yakni bukan angkatan kerja yang pernah berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020, penduduk yang bekerja dengan status sementara tidak bekerja, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja.
“Secara umum pada semua kategori tersebut, jumlah laki-laki yang terdampak lebih banyak dibandingkan perempuan. Begitu juga jika dilihat menurut daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja di daerah perkotaan lebih banyak terdampak Covid-19 dibandingkan dengan di pedesaan,” pungkasnya.(marcelino)