MINSEL – Kelangkaan pupuk urea di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) sejak akhir tahun 2020 sampai saat saat ini masih terjadi. Akibatnya, puluhan hektar sawah petani di Kecamatan Tompaso Baru terancam gagal panen.
“Sejak akhir tahun 2020 sampai Sabtu (16/1/2021) pupuk urea sudah tidak ada di toko-toko penyalur yang ada di Kecamatan Tompaso Baru. Akibatnya padi yang kami tanam di awal tahun ini terancam gagal panen,” terang Selvinus Wowor, petani asal Desa Raraatean.
Menurutnya, pupuk urea di Kecamatan Tompaso Baru, sudah tidak ada di toko penyalur sejak bulan Desember 2020.
“Karena sangat membutuhkan pupuk urea ini, sehingga kami terus mencarinya sampai di toko penyalur yang ada di Kecamatan Maesaan. Tapi disana pun tidak tersedia sejak akhir bulan Desember 2020,” tuturnya.
Dirinya pun meminta perhatian pemerintah dan dinas terkait, untuk segera mencarikan solusi bagi petani, terkait kelangkaan pupuk urea di kecamatan Tompaso Baru.
“Ditengah situasi yang terbatas dan serba sulit ini, kami berharap perhatian Pemerintah Kabupaten Minsel dan wakil rakyat kami yang terhormat, untuk memperjuangkan ketersediaan pupuk urea di Kecamatan Tompaso Baru,” pintanya.
Pantauan awak media ini, hingga Sabtu (16/1) pupuk urea belum tersedia di toko-toko pengecer yang ada di Kecamatan Tompaso Baru maupun di Kecamatan Maesaan.
Di Kecamatan Tompaso Baru sendiri terdapat tiga toko yang menjadi penyalur pupuk urea, sedangkan di Kecamatan Maesaan terdapat empat toko penyalur.(denny)