KANALMETRO, TOMOHON -Rabu (26/5/2021) seluruh umat Budha merayakan hari Raya Waisak, tak terkecuali di Kota Tomohon yang juga dikenal sebagai Kota Religius.
Dimana perayaan yang dilaksanakan di Vihara Buddhayana yang berlangsung dengan khusuk, tapi karena masih dalam situasi pandemi maka jumlah pengunjung dibatasi.
Perayaan Waisak di Tomohon dimulai pukul 10.00 Wita diawali dengan ibadah puja pelita Waisak memberkati dan mendoakan para donatur yang telah membantu perayaan tahun ini.
Selanjutnya pada pukul 11.00 Wita diadakan upacara Sang Kung, yakni persembahan tertinggi kepada Budha Bodhisatwa dan para makhluk yang suci.
Pukul 14.00 Wita, umat membawakan doa untuk 88 Budha sebagai bentuk melakukan pertobatan dan mengakui kesalahan pada tahun sebelummya serta bertekad tidak mengulangi lagi.
Prosesi keempat atau terakhir yang merupakan detik – detik puncak perayaan Waisak. Hal itu bertepatan dengan gerhana bulan penuh pada 19.13 hingga 19.25 sebagai tanda Budha mencapai penerangan sempurna.
Baca juga: Rayakan Imlek, Vihara Budhayanan Tomohon Dibuka Umum
Song Khosama selaku ketua Majelis Buddhayana Indonesia Sulut menuturkan bawah perayaan tahun ini mengambil tema eling dan waspada membangun kepedulian sosial sesuai dengan Sangha Agung Indonesia.
Dan meskipun ditengah situasi pandemi, namun tidak menghilangkan makna.
“Sesuai dengan temanya, harus memiliki perhatian murni dan fokus mulai dari diri kita sendiri. Seperti mematuhi anjuran pemerintah dengan memaknai hari ini yang dilaksanakan penuh kesederhanaan dan mengedepankan protokol kesehatan. Oleh karena itu kami tidak mengundang lagi umat dari luar, melainkan hanya yang berada di sekitar Tomohon,” jelas Khosama.
Lanjutnya lagi makna perayaan Waisak di kota Religius ini sebagai berlangsung di tengah situasi pandemi memberikan pesan tersendiri.
Apalagi merayakan Waisak ditengah pandemi sudah dua kali dilaksanakan sejak tahun 2020. Sehingga dengan situasi ini dimaknai tentang kedisiplinan diri dan menerima segala perubahan yang ada.
Dirinya pun berharap perayaan Waisak di tahun 2022 dan selanjutnya sudah terbebas dari pandemi Covid-19.
Makna tri suci Waisak EB 2565 tahun ini sebagai bentuk penghormatan terhadap tiga peristiwa yang terjadi pada Buddha Gautama. Yakni kelahiran, mencapai pencerahan sempurna, dan kemangkatan atau wafat yang terjadi dalam satu titik jatuh.
Vihara Buddhayana sendiri mulai berdiri sekira tahun 1980 dan menjadi salah satu ikon Tomohon sebagai Kota Religius. Karena merupakan sebagai salah satu ikon Kota Religius, biasanya dipadati umat saat perayaan Waisak.
Namun suasana berbeda saat puncak perayaan kali ini. Dimana kompleks vihara yang terdapat 18 patung orang suci dan juga berdirinya Pagoda Ekayana dengan memiliki sembilan lantai ini.
Nampak hanya terdapat puluhan orang yang melaksanakan ibadah. Dalam melaksanakan ibadah, protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Dimana disediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer serta wajib menggunakan masker dan menjaga jarak.
Baca Juga : Tak Ada Takbir Keliling, Sholat Id Tiga Masjid di Tomohon Siap Penuhi Prokes