KANALMETRO, TOMOHON – Seluruh Lansia di Kota Tomohon diharapkan untuk dapat terus menjadi bagian dari pelestarian budaya.
Salah satu bentuk pelestarian budaya yang bisa dilakukan oleh para Lansia Tomohon adalah menggagas berbagai program dengan memperhatikan kearifan lokal. Seperti tarian Maengket, Maazani, Kolintang dan lainnya.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Tomohon Wenny Lumentut dalam perayaan Hari Lansia, Jumat (3/6/2022) di Terung Kabasaran Kolongan.
Lumentut juga memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah turut menjaga harmonisasi, toleransi serta kehidupan yang rukun dan damai di Kota Tomohon.
“Jangan hanya karena perbuatan satu orang yang intoleran lantas kita mengeneralisir agama tertentu. Setiap agama dimuka bumi ini yang diakui oleh pemerintah mengajarkan kebaikan, bukan kejahatan. Kita harus paham betul bahwa manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling mulia,” kata Lumentut.
“Seperti yang tertulis dalam Ibrani 12 ayat 14, Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan,” tambah Lumentut.
Dikatakannya juga bahwa dirinya meyakini para Lansia merupakan panutan bagi generasi muda. Sehingga kiranya organisasi Lembaga Pemberdayaan Sosial Tomohon dapat selalu bersinergi dan berkoordinasi terus dengan pemerintah.
Sehingga kedepan pemerintah dapat memberikan bantuan dana hibah untuk kegiatan-kegiatan positif yang tentunya akan berdampak sangat baik bagi perkembangan dan kemajuan Kota Tomohon.
Dalam perayaan itu diawali dengan ibadah sykukur dipimpin Pdt Asdela Maringka-Weku. Ikut hadir pengurus dan anggota Lembaga Pemberdayaan Sosial Lansia Tomohon. Serta sejumlah utusan pimpinan Lansia dari sejumlah agama.
