KANALMETRO, MANADO – Senin (7/8/2023), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Manado melaksanakan diskusi bersama Psikolog, Hanna Monareh.
Diskusi terkait Kesehatan mentan Jurnalis yang dilaksanakan di sekretariat AJI Manado dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT AJI ke 29.
“Kiranya kedepan para jurnalis dapat memperhatikan akan dampak kemanusiaan dari seseorang dalam pemberitaan. Termasuk soal mental dan psikis dari seseoang agar tidak berdampak tak baik,” kata Psikolog Hanna Monareh.
Apalagi menurut Dia, Jurnalis adalah pekerjaan yang mulia. Sehingga Jurnalis seperti angin atau udara. Dalam artian tidak terlihat, namun bisa dirasakan dampaknya.
“Saat ini di Sulawesi Utara (Sulut) berhadapan dengan banyaknya kasus bunuh diri, bahkan meningkat dalam didalamnya ada persoalan yang kompleks,” kata Dia.
Selain itu Psikolog yang menggagas Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD) Sulut ini juga mengatakan secara psikologis hal itu pasti ada trigger atau pemicunya. Sehingga diharapkan agar jurnalis pun memiliki rasa empati atas apa yang ditulisnya lewat berita.
“Bayangkan saja mereka adalah keluarga kita sendiri. Bagaimana perasaan kita, pasti akan sama dengan yang mereka rasakan. Marilah kita menjadi udara segar bagi banyak orang,” tambah Dia.
Selain itu Dia mengatakan pula bahwa setiap orang harus bisa mengatur dirinya sendiri, sebelum mengambil keputusan. Karena setiap orang berpotensi mengalami psikologis mental. Namun ada tingkatannya, berupa ringan, sedang dan berat.
“Karena kesehatan mental juga bisa membuat seseorang itu meninggal dunia. Dan hal ini yang sering dilupakan oleh banyak orang,” kata Psikolog yang kini bertugas di RSUP Kandou Malalayang Manado.
“Jika setiap persoalan dihadapi dengan cara negatif. Ingat, tubuh tidak akan kuat. Setiap orang pasti memiliki masalah. Tergantung pada dirinya dan bagaimana untuk meresponnya,” tambah Dia.
Dia pun menyampaikan jika memiliki masalah untuk bisa menceritakan kepada orang terdekat atau yang bisa dipercaya dan mau mendengarkannya. Dan bisa saja datang kesebuah wadah seperti organisasi yang tepat maupun tenaga profesional seperti psikolog.
Hal itu pun menurut Dia merupakan salah satu cara dalam menghilangkan trauma akan sebuah persoalan. Termasuk cara lainnya dalah dengan berlibur meski sederhana. Karena mental yang terlalu tegang bisa membuat tubuh tidak sehat.
“Jangan menganggap diri kita itu istimewa. Semakin kita fokus pada tanggapan orang lain. Maka kita lebih berfokus pada pandangan orang lain pula. Sampai-sampai bisa terbawah sampai ketika tidur. Ingat, itu sangat rentan sekali. Karena yang mengetahui diri kita itu adalah diri kita sendiri. Jika ada masukan dari orang lain, bisa kita filter,” tambah Dia.
“Intinya marilah kita memperhatikan kesehatan mental, fisik dan juga spiritual dalam kehidupan keseharian secara berbarengan,” pungasnya.
Sementara Ketua AJI Manado, Fransiskus Talokon mengatakan kegiatan itu dilaksanakan mengingat kerja – kerja seorang jurnalis sangat rentan dengan persoalan psikis maupun fisik.
Karena kapan saja Jurnalis bisa mendapat ancaman, tekanan maupun penyiksaan secara fisik yang bakal terdampak pada persoalan mental dan psikisnya. Sehingga apa yang disampaikan oleh narasumber sangat berarti bagi kinerja para jurnalis terlebih anggota AJI Manado. (Roni)