KANALMETRO, MANADO – Calon Legislatif (Caleg) Partai Gerindra dari Daerah Pemilihan (Dapil) Tuminting, Bunaken dan Bunaken Kepulauan melayangkan sengketa proses serta administrasi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Manado, Jumat 15 Maret 2024.
Ferdinand Djeki Dumais yang merupakan Caleg Partai Gerindra Kota Manado melayangkan sengketa ke Bawaslu dengan teradu adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, dengan dugaan kecurangan.
“Saya melayangkan sengketa atas keputusan KPU Manado nomor 253 dan perubahan 254 karena merasa dirugikan dengan adanya dugaan sistematika kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum. Hal itu membuat banyak suara saya yang hilang,” kata Dia kepada wartawan.
Dia pun menjelaskan bahwa indikasi awal adanya dugaan kecurangan terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 18 dan 23 pada Kelurahan Sumompo.
Pada TPS 18, dalam C1 Hasil Dia mendapat 8 suara. Namun saat dibuka kotak suara dan dihitung kembali ternyata ada 13 suara, 5 suara tidak dicatat. Begitu pula dengan TPS 23, pada C1 Hasil itu 0 tetapi setelah dibuka kotak ada 1 suara.
“Setelah melihat itu, saya dan tim menaruh kecurigaan bahwa masih banyak suaranya yang digeser atau bahkan dihilangkan. Oleh karena itu saya minta KPU untuk membuka seluruh kotak suara di Kelurahan Sumompo, yakni pada TPS 1 sampai 24). Serta TPS 1 sampai 25 di Kelurahan Tuminting dan TPS 10 Kelurahan Bunaken,” jelas Dia.
Karena menurut Ferdinand Djeki Dumais, kejujuran dalam Pemilu 2024 ini hanyalah didalam kotak suara. Dan apapun hasilnya, dia akan tetap legowo.
Sekedar diketahui bahwa Ferdinand Djeki Dumais mendapatkan perolehan suara partai terbanyak ketiga berjumlah 1.844 suara. Jumlah itu hanya terpaut 17 suara dengan peraih kursi ketujuh pada Dapil Tiga Kota Manado yaitu Mona Kloer yang memperoleh hasil 1.861 suara.
Reporter: Rio Luntungan
Editor: Fransiskus Talokon
