KANALMETRO, SANGIHE – Proses penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kepulauan Sangihe tahun 2014-2034 kini sudah masuk kedalam tahap Konsultasi Publik II.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari di ruang serbaguna rumah jabatan, Kamis 2 Oktober 2025.
Bupati mengatakan bahwa RTRW merupakan instrumen penting dalam mengarahkan pembangunan daerah agar sejalan dengan visi pembangunan provinsi maupun nasional. Oleh karena itu, revisi RTRW menjadi keharusan untuk menyesuaikan arah pembangunan dengan kondisi terkini, termasuk perkembangan sosial, ekonomi, infrastruktur, serta dinamika lingkungan hidup.
“KLHS untuk revisi RTRW harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan didukung data yang akurat, termasuk penetapan zonasi wilayah yang nantinya menjadi target pembangunan,” tegas Bupati Sangihe.
Dia menjelasjan bahwa dalam penetapan zonasi, azas manfaat dan keberlanjutan harus menjadi pertimbangan utama. Sehingga pemanfaatan ruang tidak menimbulkan konflik regulasi maupun kepentingan.
Michael Thungari juga mengingatkan bahwa Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai daerah kepulauan memiliki karakteristik khusus. Selain rawan bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir dan abrasi pantai. Juga memiliki potensi sumber daya alam laut dan darat yang melimpah.
Maka menurut Dia, tata ruang yang baik akan sangat menentukan arah pengelolaan sumber daya tersebut agar benar-benar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Sehingga diharapkan forum Konsultasi Publik II terbangun dialog konstruktif antara pemerintah daerah, akademisi, masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan. Agar rekomendasi yang dihasilkan berbasis data, kajian ilmiah dan masukan masyarakat.
Agar nantinya KLHS dapat menjadi dasar kuat dalam penyusunan revisi RTRW yang responsif terhadap perubahan zaman, tantangan pembangunan, hingga isu global seperti perubahan iklim.
“Semoga hasil dari kegiatan ini mendukung tercapainya pembangunan Kepulauan Sangihe yang berdaya saing, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai misi pembangunan daerah,” pungkas Dia. (zulfais)