11 November 2025

KPAB Lilarung Adventure dan KMPA Tansa Gelar Aksi Bersih Pantai di Manado

2 mins read
bersih pantai manado
Aksi bersih pantai di Manado oleh para pecinta alam

KANALMETRO, MANADO – Dua komunitas pecinta alam di Sulawesi Utara (Sulut), yakni KPAB Lilarung Adventure dan KMPA Tansa menggelar aksi pembersihan di kawasan Pantai Saidan, Kelurahan Meras, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Minggu 9 November 2025.

Hal itu dilakukan oleh mereka sebagai bentuk aksi nyata dalam memperingati Hari Pahlawan tahun 2025. Serta juga menjadi bagian dari kampanye perlindungan hutan mangrove sebagai langkah nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Saron Febrianty Mamonto dari KPAB Lilarung Adventure menjelaskan bahwa aksi ini bukan sekadar kegiatan memperingati hari bersejarah, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan ekosistem mangrove.

“Mangrove punya peran penting dalam kehidupan kita. Ia mencegah erosi dan abrasi pantai, serta melindungi pesisir dari dampak bencana alam,” ujar Dia.

Perempuan berparas cantik itu menambahkan, hutan mangrove juga memiliki fungsi ekologis yang luar biasa, memperlambat laju air pasang surut dan menyerap kelebihan air, sehingga mampu mengurangi risiko banjir.

“Ada banyak manfaat dari mangrove. Karena itu, aksi kecil seperti ini kami lakukan agar mangrove tetap lestari dan tidak mati akibat tumpukan sampah yang menjerat akar maupun dahan pohonnya,” jelasnya.

Senada dengan Saron, Dibrian Rongkonusa dari KMPA Tansa menuturkan bahwa kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari kampanye mitigasi perubahan iklim.

“Ketika mangrove dijaga, berarti kita juga membantu bumi menyerap karbon. Mangrove bahkan mampu menyimpan karbon empat hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan daratan, sehingga perannya sangat penting untuk mengurangi pemanasan global,” terang Dibrian.

Ia menambahkan, kondisi pantai yang mereka bersihkan masih dipenuhi sampah plastik dan limbah rumah tangga yang dapat mengancam kelangsungan hidup mangrove.

“Bayangkan, jika mangrove mati, maka perlindungan alami terhadap pesisir pun hilang. Dampaknya pasti terasa bagi masyarakat Manado,” tegasnya.

Dalam aksi kali ini, para relawan berhasil mengumpulkan lebih dari 10 karung sampah, yang sebagian besar terdiri dari plastik, keresek, tali-temali, dan pakaian bekas. Dibrian pun mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai maupun laut.

Aksi lingkungan ini juga mendapat dukungan dari berbagai komunitas, antara lain KPAB Lilarung Adventure, KPAB Chiroptera Adventure, PPAB Everest, KPA Silvaterra, KPAB Nucifera, serta KMPA Tansa sendiri.

“Semoga kolaborasi seperti ini terus berlanjut. Bersama-sama, kita bisa mencegah kerusakan lingkungan yang lebih besar, demi bumi dan generasi masa depan,” pungkas Dibrian.

Latest from Same Tags