TOMOHON – Komisi Pemilihan Umum(KPU) Sulut tengah menyiapkan peluncuran buku sebagai rujukan bagi penyelenggara ke depan. Sekaligus bahan evaluasi apa yang telah dilaksanakan dalam Pemilihan Kepala Daerah(Pilkada) serentak 2020 di tengah situasi pandemi. Upaya maksimal ditunjukan dengan aktif turun mengadakan Focus Group Discussion (FGD) guna menggali keunikan proses berjalannya tahapan di lapangan, yang nantinya akan dituangkan dalam buku Jalan Panjang Pemutakhiran Data Pemilih. Sebagai kota yang meraih tingkat partisipasi pemilih tertinggi nasional, Kota Tomohon menjadi tuan rumah ke dua, yang digelar Rabu(17/2/2021) di aula KPU Tomohon.
Dihadiri langsung penulis sekaligus narasumber yakni akademis yang juga pakar kepemiluan asal Nyiur Melambai, Dr Ferry D Liando dan M Iqbal Suma.
Dalam kesempatan tersebut juga ikut melalui virtual Komisioner KPU Sulut Kadiv Perencanaan Data dan Informasi Lanny Anggriany Ointu dan Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggrainy.
Dalam kesempatan tersebut, Lianndo yang juga merupakan Komisorsium Tata Kelola Pemilu menuturkan FGD ini merupakan salah satu langkah strategis. “Terlebih dalam menggali bahan yang bisa dituangkan dalam buku nanti, mengingat buku ini akan menjadi rujukan bagi penyelenggara berikutnya,” jelas Liando.
Persoalan data pemilih selalu menjadi momok setiap penyelenggaraan. “Lewat buku ini bisa menjadi manajemen krisis, sehingga terbantu menghadapi keadaan, meskipun tidak bisa menghentikan tetapi setidaknya bisa mengurangi masalah, dengan menggandeng para penyelenggara lapangan sangat membantu. Apalagi menjangkau kejadian-kejadian di lapangan yang memiliki permasalahan beda-beda setiap daerah,” lanjut akademisi Unsrat yang juga pengurus AIPI Sulut ini.
Sementara itu penulis lainnya, M Iqbal Suma menjelaskan ada berbagai persoalan yang ditemui selama ini. “Untuk kedua kalinya kita menggelar FGD ternyata di sini kita bisa menemukan keunikan tersendiri semisal PPDP yang melakukan coklit tercepat, hingga faktor budaya kehidupan masyarakat lokal,” jelas Iqbal.
Plh Ketua KPU Tomohon sekaligus Koordinator Divisi Teknis Ronny Golioth mengakui persoalan Pemutakhiran data pemilih selalu menjadi persoalan. “Mengingat Tomohon kota kecil, dan sebagai daerah transit. Sehingga memiliki kesulitan tersendiri dalam pendataan,” jelas Golioth.
Senada disampaikan Kadiv Perencanaan, Data dan Informasi Albertine V Pijoh mengapresiasi akan kegiatan tersebut. “Suatu kebanggaan bagi kami KPU Tomohon karena bisa menjadi salah satu tempat diadakannya FGD terkait penyusunan buku Jalan Panjang Pemutakhiran Data Pemilih, apalagi mengingat bagaimana peran rekan-rekan di lapangan baik PPK,PPS bahkan PPDP yang terus menunjukam semangat demi mengawal hak masyarakat Tomohon sehingga bisa masuk dalam daftar pemilih,” terang Pijoh.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Komisioner KPU Tomohon divisi Parmas dan SDM Stenly Kowaas, perwakilan daerah tetangga yakni KPU Minahasa, beberapa mantan PPK, PPS dan PPDP Tomohon.(zakaria)