TOMOHON – Menilik kisah metode Guru Keliling (Guling) yang dimanfaatkan sekolah guna memberikan pelayanan sehingga siswa mendapat pendidikan. Tanggung jawab sekolah memberikan ilmu bagi siswa terhalang pembatasan, sehingga dituntut kerja ekstra agar tetap menjaga kualitas lulusan. Satu upaya konkrit melalui Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMANSA) Tomohon meski dalam kondisi yang sulit, menjawab ketika tugas memanggil untuk mengawasi langsung siswa ujian dari rumah. Perjuangan guling SMANSA Tomohon taklukan medan terjal kala menyambangi siswa yang tinggal di wilayah belum terjangkau aspal jalan.
Perjuangan guling SMANSA Tomohon menaklukan medan terjal, mulai dari menapakai jalur berbatu kala menyambangi rumah siswa yang terletak di kaki Gunung Lokon. Ada juga yang harus menjelajahi rute jalan tanah.
“Keberadaan rumah siswa beragam, ada yang tinggal di area berbukit, ada juga yang harus jalan kaki menyusuri lorong sempit, tetapi di bawah dengan sukacita sehingga perjalanan tidak melelahkan,” terang Leonardus Anes salah satu guling yang bertuga di wilayah Tomohon Timur.
Sudah menjadi tanggung jawab untuk bisa mengunjungi satu persatu rumah siswa, menyerahkan soal dan mengawasi jalannya ujian.
“Lewat ini secara kami bisa tetap mengontrol siswa secara langsung, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan,” lanjutnya bersama tim yang baru saja menyelesaikan tugas di Kelurahan Kumelembuai.
Pengalaman lain juga dikisahkan tim pengawas ujian wilayah Tomohon Utara, dimana para guru perempuan harus berjalan kaki melintasi jalur tanah dan berbatu.
“Meskipun harus jalan kaki di bawah terik matahari, melalui medan berbatu ada juga yang masih tanah tetap dibawa santai, anggaplah sambil olah raga. Sehingga pikiran lelah hilang yang ada malahan asik sambil menikmati alam,” ujar Reine Kalalo bersama tim.
Pelaksanaan ujian akhir sekolah SMANSA Tomohon di tengah situasi pandemi bergulir selama delapan hari sejak Senin hingga Rabu(12-21/4/2021) nanti, dibagi beberapa tim guru dan pegawai untuk bisa menjangkau para siswa.
“Peserta ujian akhir sekolah tahun ini berjumlah 384 siswa yang tinggal bukan hanya di wilayah Tomohon saja melainkan ada dari Kabupaten Minahasa. Semua harus kami kunjungi satu per satu sebagai tanggung jawab kami kepada orang tua yang mempercayakan anak mereka bersekolah di SMANSA Tomohon. Soal ujian kami antarkan, sekaligus memantau langsung siswa ujian dari rumah,” jelas Kepala SMANSA Tomohon Royke Rau, saat diwawancarai Kamis(15/4/2021).
Lewat guling ini diharapkan seluruh siswa bisa dijangkau dan yang terpenting pelaksanaan ujian berjalan lancar.
“Dengan mengunjungi langsung rumah, sekolah bisa mengetahui lebih dekat keadaan tiap siswa dalam keluarga masing-masing. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan ketat,” lanjut Rau.
Sudah ada kerjasama melalui pernyataan dari orang tua bermaterai untuk menjaga anak masing-masing saat belajar di rumah.
“Meskipun demikian kami tetap melakukan pengawasan langsung, setiap sesi ujian dengan melibatkan 41 guru yang terbagi dalam 12 tim pengawasan dan 12 guru piket pengawas daring. Dimana untuk jadwal kunjungan rumah siswa dilaksanakan secara acak sehingga tiap peserta ujian wajib siap setiap saat,” jelas Ketua Panitia Ujian akhir Asesmen sekolah Adriana Mapaliey
Selama ujian sekolah ini, setiap program peminatan masing-masing berjumlah 14 mata pelajaran. Yang terbagi dalam dua sesi, 08.00 – 10.30 dan 10.30 – 12.30. Dimana setiap sesi menyelesaikan dua jam pelajaran. Untuk peserta ujian SMAN 1 Tomohon terbagi atas MIPA 187 siswa, IPS 141 dan Bahasa 56.(wam)
Baca Juga : Bersiap Menghadapi Sekolah Tatap Muka, Guru di Kota Pendidikan Terima Vaksin