KANALMETRO, SANGIHE – Kasus penganiayaan yang mengakibat kematian alias pembunuhan terjadi di wilayah Hukum Polres Sangihe, Sabtu (26/6/2021).
Lelaki Petrus Mabala warga Kampung Kalinda, Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah korban yang dinyatakan tewas setelah ditikam dengan pisau dapur.
Sementara pelakunya adalah lelaki lelaki YP alias Yosua warga yang sama dengan korban.
Kejadian berawal ketika pelaku bersama temannya Meifander Tahulending datang ke sebuah kios untuk menjual buah pala dan membeli rokok.
Saat sedang menunggu uang dari hasil penjualan, tiba – tiba datang lelaki Lerihon Bawilang dan menghampiri pelaku sambil marah – marah.
Lerihon meminta Yosua untuk segera memindahkan saluran pipa air yang terpasang melewati perkebunan milik keluarganya.
Oleh Yosua menjelaskan bahwa pipa tersebut tidak dapat dipindahkan malam ini, melainkan nanti esok harinya saat siang hari.
Namun Lerihon tetap memaksa untuk segera memindahkannya saat itu juga, sehingga keduanya terlibat aduh mulut.
Ketika sedang adu mulut, datang ibu dari pelaku Yosua dan melerai keduanya. Namun Yosua dan Lerihon malahan melakukan adu jotos alias berkelahi.
Saat keduanya sedang berkelahi, tiba – tiba saja datang korban Petrus yang membawa sebilang parang dan langsung menebaskan kepada Yosua.
Akibatnya tebasan itu mengenai bagian lengan sebelah kiri dari Yosua.
Seketika itu juga pelaku langsung lari ke rumah saudaranya yang tak jauh dari lokasi kejadian dan mengambil sebilah pisau dapur.
Sambil memegang pisau dapur, pelaku kembali ke lokasi perkelahian dan langsung menikam korban hingga mengenai bagian dada sebelah kanan.
Melihat korban terjatuh, pelaku langsung meninggalkan lokasi dan membuang pisau dapur yang digunakan untuk menikam.
Selanjutnya pelaku membawa ibunya dan keduanya kembali ke rumah mereka.
Warga yang melihat kejadian itu langsung membawa korban ke Puskesmas Siloam Tamako namun ternyata telah tak bernyawa.
Sedangkan pelaku tak lama kemudian berhasil diamankan polisi bersama barang bukti dan langsung dibawah ke Mapolres Sangihe untuk diproses hukum lanjut.
Kapolsek Tamako Ipda M I Mahalieng ketika dikonfirmasi tak menapik adanya kejadian Pembunuhan di Kabupaten Sangihe itu.
Dirinya mengatakan jika pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad korban.
Usai kejadian polisi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). (iwan)