KANALMETRO, BITUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung melakukan operasi pasar di sejumlah lokasi guna mengatasi persoalan kelangkaan minyak goreng subsidi di ritel modern. Termasuk persoalan masih mahalnya kebutuhan pokok itu di pasar tradisional.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Bitung Jhonly Tamaka menjelaskan bahwa pelaksanaan operasi pasar itu merupakan salah satu langkah kesigapan Walikota dan Wakil Walikota dalam mengatasi persoalan kelangkaan serta harga minyak goreng.
Kelangkaan pun terjadi dikarenakan harga bahan baku minyak goreng yakni Crude Palm Oil (CPO) di Rotterdam dalam beberapa hari terakhir menembus $2000 per ton. Nilai itu setara dengan Rp 30 ribu per kilogram sehingga produsen lebih banyak mengirim keluar negeri.
“Operasi pasar di sembilan kecamatan ini oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) ikut menggandeng produsen dan distributor minyak goreng dan Bulog di Kota Bitung,” jelasnya.
Dengan harapan dilaksanakannya operasi pasar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan menstabilkan harga minyak goreng dipasaran. Meski menurutnya Pemerintah Pusat telah melakukan subsidi dengan program minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter di ritel modern namun pasokan masih terbatas.
“Operasi pasar ini adalah kerja bersama lintas instansi dengan melibatkan TNI dan Polri dalam melakukan pengawasan dilapangan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (aan)
