09 September 2024

/

Bawaslu Tomohon Ajak Pers Jadikan Pemilu 2024 Makin Berkualitas

3 mins read
Sosialisasi Bawaslu Tomohon
Ketua Bawaslu Tomohon ketika membuka sosialisasi bersama Pers, Selasa (26/9/2023). KM-Wailan

KANALMETRO, TOMOHON – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tomohon mengajak kepada seluruh insan Pers setempat untuk bersama menjadikan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 makin berkualitas.

Oleh karena itu Bawaslu Tomohon melaksanakan sosialisasi terhadap insan Pers setempat terkiat pengawasan Pemilu yang melibatkan partisipasi masyarakat dan peran penting media masa, Selasa 26 September 2023 di Hotel Grand Master.

“Pentingnya Pemilu yang lebih berkualitas dimasa depan, karena dunia telah mengalami disrupsi. Untuk menjaga integritas Pemilu, perlu langkah-langkah yang lebih maju dan canggih,” kata Ketua Bawaslu Tomohon, Stenly Kowaas ketika membuka sosialisasi tersebut.

Sehingga Dia mengatakan bahwa media massa dalam hal ini Pers juga memiliki peran penting dalam pendidikan melakukan pendidikan politik terhadap masyarakat. Soal Pemilu dan bagaimana partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan pengawasan.

Sementara itu Tenaga Ahli Bawaslu Republik Indonesia, Ventje Bawengan dalam memaparkan materinya menjelaskan betapa pentingnya peran media dalam pengawasan Pemilu.

“Kerjasama antara KPU, Bawaslu, KPI, dan Dewan Pers ini dapat meminimalisir terjadinya dugaan pelanggaran,” kata Bawengan via zoom.

Oleh karena itu diharapkan media massa serta masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga Pemilu yang adil, transparan, dan demokratis. Dan jika Semua pihak dapat memberikan kontribusi positif dalam proses demokrasi di Kota Tomohon.

Sementara itu narasumber lainnya Dr Ronald Jefferson Lolong mengatakan bahwa ada lima isu pokok yang perlu mendapat perhatian dalam rangka mengidentifikasi dan mengatasi kerawanan Pemilu 2024.

“Pertama netralitas penyelenggara perlu terus dijaga karena harapan masyarakat bisa dilakukan secara adil, tanpa pandangan politik yang bias,” jelas Dia.

Kedua, tantangan geografis dan sosial yang unik didaerah tersebut seperti di wilayah Papua. Ketiga, polarisasi dalam masyarakat terkait dukungan politik. Dimana ketegangan politik dapat mempengaruhi stabilitas dan perdamaian dalam masyarakat. Sehingga perlu adanya upaya untuk mengurangi polarisasi dan meningkatkan dialog antar berbagai pihak.

Keempat, kerawanan pada dunia maya dalam era digital juga ikut menjadi kerawanan Pemilu. Maka perlu berbagai langkah mitigasi khusus untuk mengantisipasi kerawanan akibat dinamika politik dan penyebaran informasi yang salah didunia maya.

Kelima, pemenuhan hak memilih dan dipilih harus dijamin sebagai hak konstitusional warga negara. Terutama dari kalangan perempuan dan kelompok rentan. Agar nantinya semua warga negara memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi.

Dia pun berharap melalui sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai isu kerawanan Pemilu 2024. Serta bisa memotivasi pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam menjaga integritas Pemilu dimasa depan. Karena upaya bersama itu akan membantu memastikan Pemilu adil dan transparan, serta menjaga demokrasi yang kuat bagi Indonesia.

Latest from Same Tags