TOMOHON – Sebagai bagian dari sinergitas yang baik antara Pemerintah Pusat dan Kota Tomohon. Maka Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) meminta kepada Pemkot agar kiranya dapat menyiapkan lahan guna pembangunan Griya Sehat.
Luas lahan yang perlu dipersiapkan adalah berukuran minimal 500 sampai 1200 Meter bujur sangkar untuk pembangunan itu. Hal itupun disampaikan langsung Siti Munawaroh selaku Subkoordinator Yankestrad Empiris Kemenkes RI ketika bertemu Walikota Caroll Senduk di Tomohon, Jumat (26/3/2021).
Untuk biaya pembangunan nanti akan dialokasikan dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan melalui APBN tahun 2022 nanti.
Kemenkes menilai Kota Tomohon sangat potensial dengan alam. Bahkan masyarakat Tomohon banyak membudidaya dan menggunakan ramuan Tanaman obat keluarga seperti Jahe, Kunyit, Temulawak dan lainnya.
“Ketika Tomohon akan mengembangkan Griya Sehat ini, nantinya dapat membuat proposal kepada Direktur Yankestrad Kemenkes RI untuk ditindak lanjut,” jelasnya.
Soal tenaga kesehatan tradisional (Nakestrad) nanti bisa mengirim ASN dengan beasiswa ke institusi pendidikan di Solo dan Surabaya. Sambil menunggu Poltekkes Manado yang akan buka Program studi Nakestrad.
“Nantinya griya Nakestrad ini juga akan dikembangkan sebagai bagian dari obyek wisata tradisional begitu juga dengan upaya meningkatkan PAD dan peningkatan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Walikota mengatakan jika apa yang menjadi usulan itu akan segera ditindak lanjuti oleh Pemkot dengan membuat proposal. Karena menurutnya Yankestrad empiris adalah penerapan kesehatan tradisional yang manfaat serta keamanannya terbukti secara empiris baik ramuan dan keterampilan.(zakaria)