14 May 2024

/

PT PGE Sebut Aktivitas Pengeboran Panas Bumi pada Titik 13.10 di Tondangow Aman

2 mins read
Pengeboran Pertamina Leilem
Lokasi dan aktivitas pengeboran oleh PT PGE Lahendong di Tondangow yang dikeluhkan warga Leilem, Sabtu (23/3/2024). foto: tangkapan layar pada video warga di medsos

KANALMETRO, TOMOHON – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengatakan bahwa aktivitas pengeboran panas bumi pada titik 13.10 di Kelurahan Tondangow, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon yang sempat dikeluhkan oleh sejumlah warga Leilem Raya, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa sangat aman.

“Kami pastikan jika aktivitas pengeboran pada titik 13.10 yang terletak di Kelurahan Tondangow berjalan aman dan normal,” Johny Alexander Rompas selaku Assisstant Manajer GPR PT PGE, Selasa 26 Maret 2024.

Dia juga mengatakan bahwa bau yang dirasakan oleh sebagian warga sekitar telah ditangani dan bukan disebabkan oleh kebocoran gas H2S (Hidrogen Sulfida) atau zat beracun lainnya.

“Tim Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) PGE telah memastikan bahwa operasional PGE Lahendong tetap aman melalui upaya pemantauan paparan gas H2S di titik 13.10 maupun lingkungan sekitarnya. Sehingga kegiatan operasional tetap dilakukan seperti biasanya,” tambah Dia.

Selain itu dikatakan Dia bahwa hingga 25 Maret 2024 tidak terjadi insiden sejenis yang menyebabkan timbulnya korban jiwa atau paparan gas H2S. Bahkan saat itu pula PT PGE Area Lahendong telah melakukan pertemuan terbuka bersama warga Desa Leilem, Pemerintah setempat dan dari kepolisian untuk membahas kegiatan operasional yang sedang berlangsung.

Dan dalam menjalankan operasionalnya, perusahaan akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran kegiatan operasional perusahaan serta keselamatan lingkungan dan masyarakat sekitar.

“PT PGE akan selalu menerapkan Prinsip Operational Excellence dan mengutamakan aspek Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (HSSE) dalam setiap pekerjaan, tidak hanya pada kegiatan pengeboran, tetapi juga dalam aktivitas operasional sehari-hari,” pungkas Dia.

Sekedar diketahui sebelumnya sejumlah warga Leilem Raya mengeluhkan aktivitas pengeboran itu dengan alasan sangat menggangu mereka, bahkan telah berdampak pada kesehatan seperti terasa sakit kepala, mual dan pusing – pusing. Oleh karena itu warga meminta untuk aktivitas pengeboran di lokasi tersebut untuk dihentikan.

Editor: Fransiskus Talokon

Latest from Same Tags