15 February 2025

/

Inovasi Teknologi Pertanian Terpadu Melalui Penerapan Mekanisasi Pertanian Berbasis Sumber Daya Lokal di Desa Mokoditek, Bolangitang Timur

4 mins read
ukit
Dr Merry Montolalu dalam sosialisasi dan pelaksanaan program Kosabang di di Desa Mokoditek Kecamatan Bolangitang Timur, Bolmut

KANALMETRO, SULUT – Sejak bulan September 2024, Fakultas MIPA Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) melaksanakan kegiatan Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa (Kosabangsa) di Desa Mokoditek, Kecamatan Bolangitang Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara.

Dimana melalui kegiatan Kosabangsa itu ditargetkan Kelompok Tani (Koptan) Singkanaung dan Koptan Perempuan Kamboja di Desa Mokoditek sebagai mitra sasaran dalam program tersebut dapat menerapkan inovasi teknologi pertanian terpadu. Nantinya hal itu dalam penerapannya melalui mekanisasi pertanian berbasis sumber daya lokal.

“Program ini telah berjalan sejak bulan September, dan berakhir pada Desember 2024. Kehadiran kami tim dari UKIT sebagai institusi pelaksana. Sedangkan Unima sebagai institusi pendamping,” kata Dr Merry Montolalu selaku ketua pelaksana, Rabu 16 Oktober 2024.

Dia menjelaskan mengapa memilih lokasi tersebut, karena Desa Mokoditek memiliki potensi pertanian besar, terutama untuk kelapa dan jagung. Namun petani setempat terkendala dengan infrastruktur dan teknologi yang ikut berdampak pada hasil produk pertanian.

Seperti tingginya biaya pengangkutan hasil panen dan kesulitan pengeringan produk kelapa dan jagung pada musim hujan. Minimnya pengetahuan pengelolaan keuangan kelompok, belum adanya alat pemipil jagung, penepung dan pemarut kelapa yang efisien dan sulitnya akses pasar.

“Kendala lain yang mereka hadapi adalah kualitas pakan ternak serta hasil olahan kelapa yang masih terbatas pada kopra. Keterbatasan mesin pemarut kelapa, penggiling serta kemampuan untuk menghasilkan produk turunan kelapa dengan nilai jual lebih tinggi,” tambah Dia.

Atas dasar beberapa kendala tersebut, maka tim mencari solusi untuk mengatasi akan hal itu.

Sehingga melalui kajian akademis atas kondisi dilapangan, maka ada beberapa hal yang nantinya menjadi solusi dalam mengatasi sejumlah kendala tersebut.

Beberapa solusi itu yakni melaksanakan pelatihan teknik pembuatan pakan ternak alternatif dari bahan lokal.Pelatihan penggunaan mesin pemarut dan penggiling portable untuk membuat minyak kelapa klentik.

Selanjutnya pelatihan dalam manajemen keuangan kelompok, hingga strategi pemasaran digital. Serta pengadaan mesin pemipil jagung portable, alat pengering berbahan bakar oli bekas, mesin penepung, penggiling dan pemarut kelapa portable.

“Guna mencapai target dari solusi yang hendak dapati maka pelaksanaan program sebagai solusi dilakukan dengan berbagai metode,” tambah Dr Merry Montolalu.

Sejumlah metode itu yakni sosialisasi terkait tujuan program, pembelian dan pembuatan teknologi, pelatihan dilakukan secara langsung dengan praktik untuk semua anggota kelompok tani, termasuk pengoperasian mesin dan teknik produksi serta pendampingan dan evaluasi.

Targetnya pun adalah untuk Koptan Singkanaung adanya peningkatan hasil pertanian jagung dengan teknologi pemanenan dan pengolahan yang lebih efisien.

Selain itu dapat memproduksi kopra yang lebih cepat dengan minim biaya melalui mesin pengering. Kemudian catatan keuangan kelompok lebih tertib.

Sedangkan target diharapkan untuk Koptan Perempuan Kamboja adalah hasil minyak kelapa klenik yang dihasilkan mereka sudah teruji kualitasnya. Tentunya produk olahan kelapa yang siap dijual.

Kemudian nantinya mereka mampu mengemas dan memasarkan produk secara digital. Serta adanya peningkatan akses ke pasar yang lebih luas.

“Untuk pembiayaan sepenuhnya berasal dari dana hibah Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI tahun 2024,” tambah Dia.

Dia menambahkan bahwa dalam program tersebut pihaknya juga telah memberikan bantuan ternak ayam kampung super sebanyak 500 ekor. Serta diberikan bantuan pakan selama dua minggu pertama. Dimana nantinya pakan itu akan diolah oleh kelompok mitra sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh tim Kosabangsa.(adv)

Latest from Same Tags