TOMOHON – Salah satu komunitas yang bernama Rewokan Esa Karia yang berada di Woloan, Kota Tomohon, mengungkapkan rasa syukur mereka lewat misa syukur yang diselenggarakan hari Jumat (14/5/2021) kemarin. Sehubungan salah satu anggota mereka boleh menjadi seorang imam. Misa tersebut dipimpin langsung oleh salah satu anggota rewokan RD Stevanus Micky Kojongian yang baru ditahbiskan medio April 2021 oleh Uskup Manado Mgr Benedictus Rolly Untu MSC.
Rewokan adalah bahasa Tombulu yang diartikan sebagai kumpulan. Kebiasan yang muncul orang-orang membentuk sebuah komunitas berkumpul, baik itu bersifat perkumpulan keluarga maupun kekerabatan. Rewokan memiliki makna falsafah yang dalam untuk manusia, karena pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial, rewokan menjadi ajang atau tempat bagi sekelompok orang untuk berkumpul. Dimana di dalamnya setiap orang bisa berbagi pengalaman atau bercengkrama satu dengan yang lain. Dari hubungan itulah akan muncul hubungan persaudaraan yang lebih erat antar sesama anggota, sehingga paguyuban ini bernama Rewokan Esa Karia.
Nixon Ngala selaku pimpinan esa karia mengungkapkan, misa syukur ini diadakan sebagai bentuk rasa bangga dan syukur karena salah satu anggotanya boleh mendapat rahmat Allah lewat jalan imamat.
“Sebagai pimpinan esa karia, saya merasa bangga dengan adanya anggota kita boleh menjadi Imam,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam perayaan tersebut.
Dirinya juga melanjutkan dengan hadirnya imam dalam perkumpulan tersebut, dirinya berharap agar keberlangsungan dari kumpulan tersebut akan lebih baik lagi, dan boleh menjadi contoh serta menjadi berkat bagi orang lain.
“Semoga dengan adanya pastor Micky, perkumpulan ini boleh lebih menjadi berkat bagi sesama yang lain,” harap Ngala.
Pada kesempatan yang sama, sang yubilaris mengungkapkan rasa syukurnya karena boleh dibuatkan acara tersebut.
“Saya merasa bangga,karena boleh diacarakan seperti ini. Ini merupakan bentuk cinta yang besar bagi saya,” ujar Pastor Miky, demikian namanya akrab disapa.
Lanjut imam yang dikenal dengan sebutan ‘anak titip’ ini berharap sebagai seorang imam, dengan segala tanggung jawab dan tugas pelayanan, para rekan-rekannya tetap selalu memberikan masukan bahkan teguran apabila ada hal-hal keliru yang dilakukannya.
“Jangan sungkan mo tegor kalo kita so ada yang aneh, teguran itu sebagai bentuk rasa cinta dan kepedulian terhadap saya,” harapnya.
Dalam acara yang sederhana namun hikmat tersebut dihadiri oleh seluruh anggota rewokan esa karia, dengan menerapkan protokol kesehatan. (Wan)
Baca Juga : Kisah Micky Kojongian, Anak Titip Jadi Pastor