KANALMETRO,SULUT – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Yongkie Limen terbawa emosi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait penanganan bencana banjir yang menenggelamkan 1/3 Kota Mando.
Yongkie yang melihat kondisi korban banjir yang sangat membutuhkan perhatian pemerintah itu sangat kritis sampai nyaris meneteskan air mata.
“Tolong, bantu dan percepat penanganan bencana banjir ini. Semua punya hati pak, saya sampai saat ini tidak pusing lagi ATM saya terblokir atau apa saya tidak mau tahu lagi. saya harus membantu masyarakat saya,” tegas Yongkie.
Lanjut Yongkie, melihat potensi hujan masih akan terus terjadi dia meminta BPBD dan Dinas PU Provinsi untuk melihat daya tampung waduk Kuwil jika masih memungkinkan agar sedikit dibuka lagi, sehingga dapat mengurangi potensi bencana.
“Saya lihat di daerah saya, air tidak meresap lagi. Pulang dari sini (Kantor DPRD) kita berdoa lagi, saya mau bicara apa lagi, nyanda ada yang jago tapi sudah terjadi,” tutur Yongkie, Rabu (1/2/2023).
Yongkie mengatakan, banyak aspirasi masyarakat yang telah ia sampaikan melalui gedung rakyat tersebut, yang semuanya adalah kepentingan bersama, sehingga dia tidak mampu lagi bicara banyak dalam RDP Komisi III itu.
“Aspirasi masyarakat kasihan mereka hanya minta bekeng jalang, bekeng talud, bekeng drainase, semua kepentingan bersama yang banyak kali saya sampaikan. Jadi tolong, sekali lagi tolong,” ujar Yongkie dengan dialek Manado yang khas, sambil menahan tangis.
Disamping itu, Kepala Balai Sungai Provinsi Sulut I Komang Sudana, mengaku di mana kondisi waduk saat dalam kondisi aman dan belum full.
“Bendungan Kuwil, luas genangannya 157 hektare, kemampuan tampungan 26,89 juta meter kubik. pada saat terjadi bencana banjir, pintu kami tutup di elevasi 98,2 itu bisa menampung air 2,23 juta meter kubik. Elevasi air sebenarnya kita bisa di elevasi 100, kalau kita tidak tahan, genangan banjir akan semakin luas,” terang I Komang.
