TOMOHON – Situasi pandemi Covid-19 tidak bisa dipungkiri menjadi momok bagi dunia pariwisata. Dimana akibat hantaman pandemi, jumlah kunjungan wisatawan di Kota Tomohon jeblok. Namun fenomena tersebut berbanding terbalik dengan pertumbuhan destinasi wisata. Dimana, mulai muncul objek wisata baru baik yang menjual makanan dan minuman hingga mempromosikan landscape alam yang luar biasa menggoda.
Dari data yang diperoleh Dinas Pariwisata Tomohon, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 2020 jeblok pasca dihantam pandemi, dibandingkan dengan jumlah kunjungan kurun tiga tahun sebelum pandemi. Dimana untuk 2020 hanya terdapat 630 wisman yang datang ke Tomohon.
“Jika dilihat angka, untuk 2018 dan 2019 kunjungan wisman berada di atas 90 ribu. Bukan hanya wisatawan asing yang terdampak, kunjungan wisatawan nusantara juga mengalami penurunan signifikan, dari data yang diperoleh untuk 2020 tercatat 304.924 wisatawan baik lokal maupun nasional, jauh jika dibandingkan dengan 2019 yang berada di angka 601.506,” jelas Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Tomohon Chrisnaldus Roring, Jumat (19/3/2021).
Lanjutnya ketika berbicara pertumbuhan destinasi wisata, setiap tahun mengalami trend menanjak. Berkaca dari tahun 2019 jumlah resto, rumah makan, rumah kopi dan café meningkat. Dimana data yang diperoleh untuk 2019 terdapat 173 tempat usaha ini, naik menjadi 188 saat situasi pandemi 2020 kemarin. Begitu juga dengan tempat hiburan dan arena permainan yang naik sekitar 40 persen.
Baca juga : KEK Pariwisata Likupang Milik Efek Untungkan Tomohon
Diyakini situasi ini sebagai salah satu modal penting dalam usaha bersama Pemerintah Kota Tomohon dan stakeholder menopang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang yang menjadi program prioritas pPemerintah pusat.
“Sebagai daerah penyangga kita sudah siap, selain dari segi infrastruktur yang diupayakan pemerintah. Juga melihat antusiasme pelaku usaha yang terus berinovasi. Dimana maraknya tempat wisata di Tomohon yang muncul padahal awalnya hanya berkeinginan sebagai tempat santai keluarga,” jelasnya.
Upaya lainnya yang dimaksimalkan yaitu Dispar mendorong bagi pelaku usaha maupun calon pelaku usaha untuk bisa mempersiapkan tempatnya semaksimal mungkin.
Baca juga: Green Valley Hadirkan Spot Wisata dan Edukasi Baru di Bagian Barat Tomohon
“Kami aktif turun ke lapangan dengan monitoring dan evaluasi, dari sini kita bisa merekomendasikan apa saja yang berpotensi menjadi objek jualan investor. Selain itu juga kami tetap intens memberikan pemahaman bagi pelaku usaha untuk memperhatikan ijin usaha yang diperlukan. Tidak lupa juga mengingat ini situasi pandemi sehingga protokol kesehatan wajib dilaksanakan,” pungkasnya.(zakaria)
